JAKARTA, (IslamToday.id) — Dewan Pers mendesak pemerintah untuk membuka kembali akses internet seluler di Papua.
Anggota Dewan Pers, Ahmad Djauhar mengatakan pemblokiran internet di sana akan membuat masyarakat kebingungan dalam mencari informasi yang valid.
Ahmad Djauhar mengaku telah mengusulkan kepada Kepala Staf Kepresidenan agar pemblokiran tersebut dicabut.
“Kalau internet dibuka, biarkan saja informasi berkembang,” ujar Ahmad Djauhar di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta.
Menurutnya, masyarakat di Papua saat ini memahami bagaimana mendapatkan informasi yang valid.
“Mereka mencari informasinya ke media mainstream yang reliable dan teruji,” jelasnya.
Djauhar menyebut massa aksi yang bergerak saat ini karena tidak ada informasi soal Papua.
“Bisa saja di saat chaos seperti ini yang berkembang isu dan sebagainya, mereka mungkin tidak memperoleh informasi yang jernih,” tandasnya.
Djauhar juga mengimbau pemerintah untuk membentuk lembaga sementara yang tergabung dari unsur tokoh masyarakat Papua serta kementerian atau lembaga untuk memberikan informasi kepada lembaga.
“Sebaiknya dari tokoh yang diakui oleh masyarakat di Papua dan juga komunitas luar negeri,” pungkasnya.