JAKARTA, (IslamToday ID) – Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin menyatakan masjid-masjid yang ada di seluruh wilayah yang terdampak banjir di Tanah Air bisa digunakan masyarakat sebagai tempat berlindung.
Syafruddin juga mengimbau kepada segenap jajaran DMI untuk menjadikan masjid sebagai tempat penampungan, tempat bernaung mereka yang terdampak banjir, dan juga sebagai penampungan logistik untuk para korban banjir.
DMI mendorong badan-badan otonom di bawahnya seperti Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), JPRMI, Prima DMI, dan ISYEF untuk berpartisipasi membantu masyarakat. Begitu juga para marbot, DKM, takmir masjid, dan lainnya.
“Apapun latar belakang mereka, semuanya kita terima. Kita siapkan logistik sesuai kemampuan masing-masing untuk membantu para korban bencana banjir,” kata Syafruddin, Kamis (2/1/2020).
“Silakan dilaksanakan sejak hari ini dan hari-hari mendatang, sampai masyarakat merasakan perlindungan, pengayoman, dan kehadiran seluruh jajaran DMI,” tambahnya.
Sementara itu, merespons kejadian banjir di Jabodetabek, potensi Muhammadiyah dalam koordinasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dikerahkan penuh sesuai kebutuhan lapangan.
Respons awal sudah dilakukan sejak Rabu (1/1/2020) oleh potensi lokal di DKI Jakarta dan Bekasi, tercatat tim dari RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RSIJ Pondok Kopi, beserta relawan Muhammadiyah dari berbagai elemen seperti mahasiswa.
Tim bantuan dari beberapa daerah juga dikerahkan untuk membantu operasi tanggap darurat di Jabodetabek. Malam ini empat personil tim asistensi MDMC bergerak dari Yogyakarta dan Bandung untuk beroperasi membantu pimpinan Muhammadiyah setempat mengelola bantuan darurat.
Sedangkan 20 personil anggota SAR Muhammadiyah digerakkan dari relawan Muhammadiyah DIY dan Jawa Tengah. Satu unit mobil taktis UHAMKA, satu unit mobil taktis dari UMJ, satu unit mobil dapur umum digerakkan untuk mendukung operasi dan pergerakan relawan. Induk Pos Koordinasi Tanggap Darurat berada di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No 62 Jakarta Pusat dengan Koordinator Operasi, Mashuri Masyuda.
“Kami coba dukung optimal operasi tanggap darurat di Jabodetabek ini, mengingat prediksi BMKG yang menyatakan musim hujan pada Januari ini puncaknya bisa terjadi di akhir bulan,” kata Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan.
Menurutnya, unit bantuan lain juga sudah disiapkan untuk membantu bila diperlukan seperti tim dari RS Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Kami juga harus fokus kepada semua daerah yang berpotensi banjir selain Jabodetabek. Seperti banjir di Sumatera Barat dan Bengkulu yang juga terjadi minggu lalu,” jelas Budi.
Menurutnya, dukungan bantuan juga disiagakan dari berbagai elemen seperti LAZISMU, KOKAM, ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah. (wip)
Sumber: Hidayatullah.com, Muhammadiyah.co.id