SURABAYA, (IslamToday ID) – Nama dai kondang Ustaz Yusuf Mansur (UYM) terseret dalam kasus penipuan berkedok perumahan syariah Multazam Islamic Residence. UYM pun bakal dipanggil Polrestabes Surabaya untuk diperiksa sebagai saksi.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengatakan peran UYM dalam kasus ini adalah sebagai
motivator yang diundang oleh Dirut PT Cahaya Mentari Utama (CMP) berinisial MS
pada 2016 lalu. Sosok UYM diduga digunakan sebagai alat oleh tersangka MS dalam mengelabui para konsumen agar membeli perumahan syariah
tersebut.
“Yang bersangkutan menyatakan bahwa Multazam itu bagian dari kelompok bisnis
yang akan berkembang di Surabaya,” kata Sandi, Senin (6/1/2020).
Menurutnya, keterangan dari UYM sangat diperlukan untuk mengetahui
sejauh mana peran tersangka atau pengelola dalam penipuan yang dilakukannya.
“Untuk menggali informasi peran tersangka dan perumahan, kami akan mencoba
menghubungi yang bersangkutan (UYM). Kita sedang koordinasikan,
mudah-mudahan beliau berkenan hadir untuk diperiksa,” ujar Sandi.
Sebelumnya, foto-foto UYM memang tampak menghiasi brosur-brosur pemasaran perumahan Multazam Islamic Residence. Brosur tersebut ditampilkan saat konferensi
pers di
Mapolrestabes Surabaya dengan sejumlah barang bukti dan
tersangka.
Dalam kasus ini, setidaknya 32 orang
konsumen perumahan menjadi korban. Nilai kerugian ditaksir mencapai ratusan
miliaran rupiah. Dari hasil penyidikan, ternyata lahan
perumahan syariah yang dijual ke para konsumen bukan milik PT CMP, melainkan
milik orang lain.
Jumlah korban penipuan dipastikan bakal
bertambah. Pasalnya, kasus ini tak hanya dilaporkan ke Polrestabes Surabaya
saja, melainkan juga dilaporkan para korban lainnya ke Polda Jatim dan Polres
Sidoarjo.
Sementara itu, UYM buka suara mengenai namanya yang disebut-sebut dalam kasus penipuan tersebut. Ia membenarkan jika sudah dihubungi oleh Polrestabes Surabaya dan siap hadir memenuhi panggilan terebut. Selain itu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak ada keterlibatan apapun dengan kasus tersebut.
“Nama saya dan DQ dicatut secara nggak jelas. Dulu katanya mau wakaf. Sempat ketemuan, ketemuan biasa aja. Tidak ada kerja sama apa-apa. Dan tidak pernah ada ceramah motivasi di sana. Tidak ada juga aliran dana apa-apa,” tulis UYM di Instagram, Selasa (7/1/2020).
Ia juga mengaku akan berkoordinasi dengan polisi untuk membantu proses penyelidikan kasus tersebut. “Saya sudah sampaikan ke kawan-kawan kepolisian. Seperti biasa, saya akan hadir jika dibutuhkan keterangan dari saya. Hal-hal begini mencederai gerakan ekonomi syariah yang lagi bagus-bagusnya,” lanjutnya.
“Insya Allah saya nggak ada keterlibatan dan nggak ada keterkaitan. Nggak pernah datang juga di acara mereka-mereka. Mereka pernah datang nemuin waktu saya acara. Wasilah kwn. Mau wakaf katanya. Dan ya nggak jelas juga. Alhamdulillah,” tulis UYM. (wip)
Sumber: Rmol.id, Tempo.co