JAKARTA, (IslamToday ID) – Beredar di media sosial foto editan Lutfi Alfiandi menggenggam bendera Partai Nasdem. Lutfi adalah demonstran pelajar yang mengikuti aksi #ReformasiDikorupsi di Gedung DPR pada September 2019.
Warganet pun melontarkan sentimen negatif terhadap partai besutan Surya Paloh itu.
Foto editan Lutfi Alfiandi diunggah oleh akun @panca66 pada Senin (27/1/2020).
Dalam foto tersebut Lutfi Alfiandi mengenakan seragam putih abu-abu dan sweater tengah menutupi wajahnya dengan bendera Partai NasDem. Foto ini tercetak di halaman sebuah surat kabar dalam kolom iklan, bertuliskan “Nurani untuk Negeri”.
Akun @panca66 menulis, “NasDem mengedit foto Lutfi untuk iklannya. Saya rasa foto ini ada fotografernya yang motret. Apakah sudah minta izin? Secara NasDem partai yang nggak peduli nasib Lutfi, tapi memanfaatkan fotonya untuk promosi @taufikbasari.”
Dalam foto asli, Lutfi tengah menggenggam bendera Merah Putih, bukan bendera NasDem.
Foto Lutfi tersebut kerap diasosiasikan dengan lambang perlawanan lalu dijadikan ikon aksi #ReformasiDikorupsi.
“Tobas (Taufik Basari, politikus NasDem yang disebut dalam cuitan @panca66), itu Merah Putih diganti bendera partai, menghina banget ya. C’mon you’re better than this,” tulis akun @berlianidris menanggapi cuitan @panca66.
“Shame on you NasDem,” tulis akun @agung7709 mengomentari.
Dikonfirmasi, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya membantah partainya mengedit foto Lutfi Alfiandi dengan mengganti bendera Merah Putih dengan bendera NasDem. “Itu bukan diedit oleh partai,” kata Willy.
Menurutnya, NasDem tidak ada sangkut pautnya dengan foto editan tersebut. Willy bahkan membongkar pelaku pengedit foto Lutfi Alfiandi yang sekaligus menerima keuntungan. “Bukan diedit oleh partai, tapi oleh orang yang mendaftar calon walikota Makassar,” katanya.
Menurut Willy, foto tersebut diedit oleh Irman Yasin Limpo alias None. Ia ingin menjadi waliKota Makassar dan mendaftar ke NasDem.
Ia mengungkapkan foto iklan tersebut dicetak di koran Tribun Makassar oleh None sebagai ucapan selamat untuk NasDem Days 2020 di Kota Makassar.
Willy memastikan None sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Partai NasDem. Ia hanya mendaftar tapi tak diusung oleh NasDem sebagai calon walikota Makassar. “Yang kami usung kan calon yang berbeda,” ujarnya.
Di foto editan tersebut selain bertuliskan “Nurani untuk Negeri”, juga ada tulisan “Selamat dan Sukses”, “NasDem Days 2020”, dan “#katanone”.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) langsung mengkritik politikus NasDem yang mengedit foto Lutfi Alfiandi. KontraS menilai hal tersebut telah melecehkan perjuangan rakyat. “Yang dilakukan oleh NasDem melalui edit fotonya itu sama saja melecehkan perjuangan rakyat,” kata peneliti KontraS Rivanlee Anandar.
Rivanlee menyebut NasDem telah mereduksi perjuangan rakyat dengan mengubah bendera Merah Putih dengan bendera partainya. Padahal pada momen foto tersebut Lutfi dituduh melawan aparat bahkan mendapat tindakan represif dari aparat.
Rivanlee menambahkan, padahal NasDem tidak berbuat sesuatu terhadap tuntutan massa saat itu. Juga terhadap Lutfi. Karena itu, ia menilai foto editan ini sarat dengan tujuan politis. “Saya menduga NasDem menggunakan foto ikonik Lutfi sebagai komoditas untuk kepentingan partai yang mewakili keberpihakannya pada partai,” tuturnya.
Deputi Koordinator KontraS, Ferri Kusuma menyebut bila memang berpihak pada Lutfi, NasDem seharusnya mendorong fraksinya di DPR untuk mengusut penahanan dan penyiksaan Lutfi saat pemeriksaan. “Jangan dipolitisir, NasDem harusnya dorong fraksinya agar proses penahanan sekaligus penyiksaan yang disampaikan Lutfi dibuka secara jujur,” ujarnya. (wip)
Sumber: Tempo.co