JAKARTA, (IslamToday ID) – Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan membentuk Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat komponen utama dalam menghadapi ancaman militer dan hibrida.
Seperti diketahui, personel militer aktif Indonesia saat ini kurang lebih berjumlah 400.000 orang. Angka tersebut dianggap jauh dari ideal bila dibandingkan dengan besarnya populasi, luas, dan strategisnya wilayah Indonesia.
Meski kekuatan pertahanan tidak mesti didasarkan pada perbandingan jumlah penduduk, namun Indonesia dianggap perlu memiliki Komponen Cadangan (Komcad).
Juru Bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan semua warga negara Indonesia (WNI) memiliki kesempatan untuk menjadi Komcad. Kemenhan bakal membuka pendaftaran bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 18-35 tahun untuk bergabung dan mengikuti pelatihan Komcad. Bahkan, mantan teroris pun boleh ikut program ini.
“Kalau mereka, mantan teroris itu, sudah sukses menjalani deradikalisasi, mereka sudah memenuhi persyaratan sebagai Komcad. Siapa saja berhak,” kata Dahnil, Kamis (20/2/2020).
“Siapa yang berkewajiban untuk terlibat dalam bela negara? Ya semua pihak, dan semua pihak yang memang punya tanggung jawab,” lanjutnya.
Menurut Dahnil, program deradikalisasi kepada eks teroris sebetulnya sudah tergolong dalam bela negara. Karena bertujuan memunculkan kembali kesadaran akan kecintaan kepada negara. Ketika eks teroris telah sukses melewati itu, maka dia memiliki hak yang sama dengan warga sipil lainnya untuk mengikuti program Komcad tersebut.
Pembentukan Komcad berdasarkan UU No 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN). Selanjutnya sistem pelaksanaannya akan dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang saat ini tengah dalam pembahasan akhir di Kementerian Sekretariat Negara.
Sementara itu, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kemenhan, Bondan Tiara Sofyan mengatakan Komcad diadakan untuk memperkuat komponen utama TNI ketika negara dalam keadaan bahaya atau darurat. Masyarakat dengan kriteria tertentu dapat mendaftarkan diri secara sukarela untuk menjadi bagian dari Komcad dan akan diberikan pelatihan dasar militer.
“Komcad itu bukan wajib militer. Komcad adalah untuk memperkuat komponen utama TNI. Dia bukan Wamil (wajib militer), pendaftaran Komcad dibuka secara sukarela untuk usia 18-35 tahun,” jelas Bondan. Pelatihan militer akan berlangsung selama tiga bulan di bawah komando Kemenhan.
“Sukarela untuk usia 18-35 tahun, dan terbuka bagi siapa saja warga negara Indonesia,” kata Bondan. Tentunya target peserta usia milenial akan membuat pelatihan ini menjadi penuh warna. Cara perkenalan dan kampanye program Komcad ini akan dilakukan sesuai dengan ketertarikan para milenial. Ia berharap akan banyak masyarakat khususnya kalangan muda yang bisa mengikuti program pelatihan ini. “Nanti kita ada kampanye di medsos. Indonesia memanggil untuk Komponen Cadangan,” kata Bondan.
Setelah melalui seleksi, para pendaftar terpilih akan mengikuti pelatihan militer selama tiga bulan. Peserta Komcad akan mendapat uang saku, perlengkapan militer selama pelatihan, jaminan kesehatan, hingga asuransi. “Uang saku, tapi terbatas sesuai dengan latihan dasar militer,” pungkasnya. (wip)
Sumber: Rmol.id