IslamToday ID –Logo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masuk dalam materi pembelajaran. Logo PDIP ditemukan menjadi lambang sila keempat Pancasila.
Kasus ini pertama kali viral di twitter pada Selasa (8/9/2020). Hingga Rabu (9/9/2020) pun masih ramai diperbincangkan.
Kesalahan penggunaan logo PDIP sebagai logo sila keempat Pancasila diunggah akun twitter @chandra_ds. Kesalahan tersebut ia temukan dalam siaran program ‘Belajar dari Rumah Bersama Guruku’ yang merupakan kerja sama antara Pemkot Surabaya dan televisi swasta.
Ia lantas mengunggah potongan siaran dan screenshot kesalahan penggunaan logo PDIP sebagai lambang sila ke 4 di akun twitternya. Menurutnya kesalahan tersebut sangat fatal.
“Kesalahan sangat fatal pada materi program pembelajaran GURUku untuk kelas 1 SD disiarkan @sbotv pagi ini tgl 8 September 2020. Lambang sila 4 kepala banteng tapi gambarnya lambang PDI-P. @e100ss @dispendiksby1 @BanggaSurabaya @SapawargaSby,” tulis pemilik akun @chandra_ds.
Dalam unggahannya seorang guru terlihat menjelaskan makna lambang-lambang Pancasila, mulai sila kesatu hingga sila kelima. Kemudian saat menjelaskan sila keempat, yang ditampilkan adalah logo PDI Perjuangan.
Tidak Sengaja
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya Supomo mengatakan setiap materi yang disampaikan, harus berdasar pada buku panduan. Supomo menduga, guru tersebut terburu-buru membuat materi pembelajaran, sehingga mengambil gambar yang salah dari internet. Dari klarifikasi awal yang dilakukan pihaknya, kesalahan tersebut diakui akibat ketidaksengajaan.
“Kalau tadi berpapasan sebentar, ya dia ngomong tidak sengaja. Karena dia kan searching, ambil dari Google kemungkinan begitu,” ujar Supomo.
Ia membantah adanya muatan politik pada kejadian kemunculan logo PDIP di materi pembelajaran kelas 1 SD tersebut.
“Tidak ada muatan apa-apa. Kita melakukan pembelajaran melalui televisi dalam rangka mencukupi kesulitan-kesulitan pembelajaran masa pandemi,” ujar Supomo.
Pihak SBO TV selaku pihak penyiar mengatakan, kesalahan terkait materi siaran tersebut sepenuhnya merupakan kesalahan dari pihak guru. Kesalahan download yang diduga dilakukan oleh guru tersebut membuat gambar banteng sila keempat mirip dengan logo suatu partai.
“Itu kesalahan menyampaikan materi dari gurunya. Kesalahannya itu karena gurunya salah unduh (download), yang seharusnya di sila keempat (Pancasila) adalah kepala banteng, jadi logo mirip salah satu parpol,” ujar perwakilan SBO TV, Wawan Andrianto (9/9/2020).
Wawan mengatakan program pembelajaran dari rumah yang disiarkan langsung oleh SBO sudah berjalan empat bulan lamanya. Dan ‘kecelakaan’ terjadi baru pada hari Selasa (8/9) kemarin.
“Ini adalah suatu ‘kecelakaan’. Mengingat proses belajar mengajar secara live di SBO dengan Dinas Pendidikan telah berjalan selama empat bulan terakhir. Dan baru kali ini terjadi insiden,” terang Wawan.
Politsi PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan penggunaan logo PDIP sebagai lambang Sila keempat Pancasila adalah kekeliruan. Namun, ia meminta agar kasus tersebut tidak diperdebatkan.
“Itu jelas keliru. Harusnya cukup kepala banteng. Tak usah diperdebatkan lagi. Harus dikoreksi,” tutur Hendrawan (8/9/2020).
Hendrawan mengatakan logo banteng dalam sila keempat seharusnya menyesuaikan dengan apa yang ada dalam Pancasila. Tidak dibenarkan untuk mengada-adakan logo yang lain di luar yang sudah baku.
“Gambar di burung Garuda sudah jelas. Tidak perlu mengada-ada atau mempermainkan simbol yang sudah baku,” jelas Hendra.
Sementara itu, Mahfudz Anggota DPRD Surabaya justru menganggap kesalahan tersebut adalah bagian dari pelecehan terhadap lambang negara. Menurutnya persoalan tersebut layak dilanjutkan ke ranah hukum.
“Sila ke 4 itu memang kepala banteng, bukan banteng yang matanya merah kayak gitu,” kata Mahfudz (9/9/2020).
“Itu namanya pelecehan terhadap lambang Pancasila,” imbuhnya
Mahfudz mengingatkan pada Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk tidak terlibat dalam pemenangan calon tertentu.
“Masak semua kepala dinas Surabaya sudah berpolitik praktis semua,” tutur Mahfudz.
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR) Jawa Timur turut menyayangkan munculnya logo PDIP sebagai lambang Pancasila . JPPR menuntut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan tindakan tegas atas keteledoran tersebut jika Kepala Dinas Pendidikan terindikasi berafiliasi dengan parpol.
“Yang jelas, jika kepala dinas (pendidikan) terindikasi berafiliasi dengan partai politik, kapasitasnya Bu Risma sebagai wali kota, ya harus menindak tegas,” ujar Ketua JPRR Jatim, Rizky Akbar, dikutip dari Jatim Now, Rabu (9/9/2020)
Penulis: Kukuh Subekti, Arief Setiyanto