IslamToday ID – Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyerukan agar umat Islam bersiaga untuk menegakan jihad.
Seruan itu muncul menyusul pembunuhan terhadap imam masjid di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel dan upaya pembunuhan terhadap Syekh Ali Jaber.
FPI, GNPF Ulama dan PA 212 mengutuk kasus pembunuhan di OKI, Sumsel dan upaya pembunuhan terhadap Syekh Ali Jaber. Menurut FPI, GNPF Ulama dan PA 212 upaya pembunuhan itu, mirip dengan gaya PKI (Partai Komunis Indonesia) dalam menghabisi kaum santri dan kyai.
“(FPI, GNPF Ulama dan PA 212) menyerukan kepada umat Islam Indonesia untuk Siaga Jihad, melawan segala bentuk propaganda dan makar serta rongrongan neo PKI, kapan saja dan di mana saja,” seperti dikutip dari pernyataan sikap FPI, GNPF Ulama dan PA 212, Selasa (15/9/2020)
FPI, GNPF Ulama dan PA 212, menyerukan agar jawara,lasykar, pendekar dan brigade umat Islam untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga ulama, serta tokoh tokoh yang istiqomah dalam berjuang melawan kedzoliman dari para pembenci Islam.
FPI, GNPF Ulama dan PA 212, juga menghimbau agar para ulama, pengasuh pesantren, pengurus masjid dan musholah, serta panitia tabligh akbar untuk berkoordinasi dengan FPI, GNPF Ulama, PA 212 dan jaringan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI untuk pengamanan acara.
Selain menyerukan siaga Jihad, FPI, GNPF Ulama dan PA 212 juga menyerukan kepada umat islam untuk menerapkan hukum adat dan hukum qishos jika hukum negara tidak biusa ditegakan terhadap pelaku pembunuhan terhadap ulama.
“menyerukan kepada umat islam untuk memberlakukan hukum adat dan hukum qishos jika hukum negara tidak bisa ditegakan terhadap pelaku pembunuhan terhadap ulama dan tokoh di NKRI,” tulis FPI, GNPF Ulama dan PA 212 dalam pernyataan sikapnya. (AS)