(IslamToday ID) – Ahli epidemiologi dan biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyatakan penambahan kenaikan kasus positif virus corona yang terjadi di sejumlah daerah termasuk Jakarta, bukan disebabkan karena libur panjang ataupun kerumunan.
“Tren kenaikan kasus di DKI Jakarta juga terjadi di wilayah lain, itu dampak dari mobilitas penduduk yang masif pada liburan panjang cuti bersama, bukan kerumunan,” jelasnya melalui akun Twitter miliknya, Ahad (22/11/2020).
Menurut Pandu, untuk bisa mengetahui peningkatan kasus baru diperlukan waktu beberapa hari. Sehingga yang harus dilakukan adalah mencegah adanya kerumunan massa. “Bukan membiarkan, lalu saling menyalahkan,” pungkasnya.
Sementara itu, penularan Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Pada hari Ahad (22/11/2020), kasus baru Covid-19 bertambah 4.360. Dengan demikian total pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret sebanyak 497.688.
Adapun penambahan 4.360 kasus terjadi dalam 24 jam terakhir. Data tersebut dirilis oleh Satgas Penanganan Covid-19 melalui situs www.covid-19.go.id pada Ahad sore. Data tersebut juga dapat diakses oleh publik.
Wilayah DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan penambahan kasus tertinggi, yaitu 1.342 kasus. Disusul kemudian oleh Jawa Tengah (477 kasus), Jawa Barat (372 kasus), Jawa Timur (372 kasus), dan Sumatera Barat (299 kasus).
Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh pada Ahad sore bertambah 4.233 orang. Dengan demikian total pasien Covid-19 yang telah sembuh sebanyak 418.188 orang. Mereka dinyatakan sembuh detelah dua kali menjalani tes usap (swab PCR) dua kali dengan hasil negatif.
Adapun jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada 24 jam terakhir sebanyak 110 orang. Dengan demikian jumlah total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 15.884 orang. Selain itu, pemerintah juga melaporkan jumlah spesimen yang dites selama 24 jam terakhir yakni 35.989 sampel.
Dari spesimen tersebut jumlah orang yang dites usap sebanyak 26.535 orang. Sedangkan total spesimen dan orang yang telah diperiksa hingga 22 November masing-masing sebanyak 5.340.537 dan 3.553.142. Kemudian, pemerintah juga melaporkan jumlah suspect Covid-19 sebanyak 64.502 orang. [wip]