(IslamToday ID) – Jelang Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indoneia (MUI) gelar focus group discussion (FGD) dengan tema MUI, Disrupsi Infokom, dan Peran Khadimul Ummah.
Acara yang digelar di Hotel Millenium Jakarta Pusat secara on line via zoom ini akan diikuti oleh seluruh anggota dan pengurus Komisi Infokom MUI Pusat dan sebagian delegasi daerah.
Selain FDG, ada pula sejumlah kegiatan yang dihelat komisi-komisi di lingkungan MUI Pusat. Beragam kegiatan jelang Munas ini sekaligus sebagai forum silaturahmi antar pengurus di akhir masa bakti.
“FGD ini juga dilakukan untuk upaya pengayaan perbincangan publik, dan pengembangan bidang Infokom ke depannya,” kata Ketua Panitia Pelaksana FGD Komisi Infokom MUI, Mabroer MS dalam rilisnya, Rabu (25/11/2020).
Nantinya FGD akan dihadiri Ketua Bidang Infokom MUI KH Masduki Baidlowi dan Ketua Komisi Infokom MUI, Asrori S Karni yang sekaligus juga menjadi narasumber dalam kegiatan FGD nanti.
”FGD ini, juga akan diisi kegiatan pembedahan makna radikalisme, Islamofobia, dan tantangan tren radikal terorisme di era media digital dalam rangkaian acara bedah buku Radikalisme karya Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Dr Amirsyah Tambunan,” papar Mabroer.
Di sisi lain MUI juga akan memberikan bantuan pipanisasi air bersih kepada warga Talegong, Kabupaten Garut. “Alhamdulillah dengan pipanisasi air bersih itu sebanyak 400 warga lebih bisa mendapatkan air bersih dengan baik, ini merupakan salah satu bentuk dakwah yang dilakukan MUI,” ujar KH Abu Dedat yang juga salah satu Ketua MUI Kota Bekasi.
Tak ketinggalan pula Diklat Nasional Kristologi gelombang ke tiga, di Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat oleh Komisi Dakwah Khusus (KDK-MUI).
Dalam Diklat tersebut, Ketua KDK MUI Pusat, Ustadz Abu Deedat Syihab menyampaikan materi tentang menyingkap modus-modus pemurtadan.
Untuk Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam MUI sendiri menggelar peluncuran buku Prinsip dan Panduan Umum Seni Islami di Jakarta pada Jumat (20/11/2020). Buku ini berisi prinsip dan panduan umum dalam seni sastra Islami, seni musik Islami, seni rupa Islami, film, dan teater Islami.
“Kalau peradaban Indonesia dimuati dan dinafasi dengan nilai-nilai universal buku ini, maka Insya Allah akan memberikan keselamatan dan kebahagiaan,” kata Ketua Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam MUI KH Sodikun
Sebagai informasi, Munas X MUI akan berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, 25-27 November 2020. Munas digelar secara luring dan daring. Peserta luring adalah pengurus MUI Pusat dan perwakilan daerah, sementara peserta daring adalah para pengurus daerah.
Munas X MUI mengangkat tema meluruskan arah bangsa dengan wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD 1945 secara murni dan Konsekuen dengan agenda fatwa, rekomendasi, dan pergantian kepengurusan dan puncak pimpinan. [wip]