(IslamToday ID) – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan penting bagi pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab untuk mengumumkan hasil swab test ke publik. Hal ini berkaitan dengan upaya tracing dan tanggung jawab moral.
“Semuanya itu untuk tujuan tracing dan ini berkaitan dengan tanggung jawab moral kepada siapa pun,” kata Moeldoko di Kantor KSP seperti dikutip dari Kompas, Selasa (1/12/2020).
Menurutnya, seseorang disebut tidak punya tanggung jawab moral jika sudah melakukan swab test dan terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi masih berinteraksi langsung dengan orang lain.
Moeldoko menyebut orang itu sembrono karena membawa risiko yang berbahaya terhadap orang lain. “Berarti seseorang itu tidak punya tanggung jawab sosial. Begitu kira-kira,” ujarnya.
Mengumumkan hasil swab test Covid-19 kepada publik, kata Moeldoko, harus dilihat berdasarkan kepentingan. Jika kepentingannya untuk tracing, maka penting bagi seseorang mengumumkan hasil swab test.
Moeldoko mencontohkan jajaran menteri dan kepala lembaga yang duduk di Kabinet Indonesia Maju hampir setiap pekan melakukan swab test. Utamanya, jika para menteri dan kepala lembaga hendak berkegiatan dengan Presiden Jokowi.
Seandainya hasil swab test ada yang menunjukkan positif Covid-19, segera dilakukan tracing untuk mencegah penyebaran virus. Hal yang sama diharapkan juga dilakukan oleh pihak-pihak yang berpotensi membawa risiko penularan virus.
“Kalau kepentingannya untuk tracing, ada sebuah situasi seseorang itu berada dalam sebuah lingkungan yang patut diwaspadai, patut menjadi atensi bersama, maka itu juga perlu untuk dideklarasi, karena apa, karena akan melihat rentetannya,” kata Moeldoko.
Diberitakan, kontroversi seputar pelaksanaan swab test Covid-19 terhadap Habib Rizieq terus bergulir. Hasil tes pun dipertanyakan. Habib Rizieq dirawat di Rumah Sakit (RS) Ummi, Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (25/11/2020) lalu dan keluar dari rumah sakit itu tiga hari kemudian, atau pada hari Sabtu.
Dari pemeriksaan kesehatan awal, Habib Rizieq disebut hanya mengalami kelelahan dan dinyatakan tidak bergejala Covid-19, meski belum dilakukan tes usap (swab).
Hari Jumat, Habib Rizieq secara diam-diam atau tanpa sepengetahuan pihak RS Ummi, melakukan tes usap dengan melibatkan tim medis di luar pihak RS Ummi. Pemeriksaan terkait Covid-19 itu dilakukan tanpa sepengetahuan Satgas Covid-19 Kota Bogor.
RS Ummi mengaku kecolongan atas swab test yang disebut telah dilakukan oleh tim medis dari MER-C, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan bekerja secara non-profit. [wip]