(IslamToday ID) – MUI menyesalkan adanya teror pembakaran Pondok Pesantren (Ponpres) Al Furqon Muhammadiyah di Lamongan, Jawa Timur (Jatim).
“MUI menyesalkan dan prihatin atas terjadinya pembakaran Ponpes Al Furqon,” kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dalam rilisnya seperti dikutip dari Republika, Sabtu (9/1/2021).
MUI meminta aparat kepolisian sebagai pengayom dan pelindung serta penegak hukum agar mengusut tuntas aktor intelektual yang melakukan teror tersebut. Karena aksi tersebut cukup meresahkan masyarakat.
Apalagi, lanjut Amirsyah, dua aksi pembakaran tersebut hanya berselisih waktu sepekan, yaitu pada hari Jumat (1/1/2021) dan diulangi Jumat (8/1/2021) pada jam yang sama pukul 11.00 dan 11.40 WIB menjelang salat Jumat.
Mengutip laporan yang diterimanya, menurut Amirsyah, pada kejadian pertama diketahui oleh saksi Nanang, yang kediamannya ada di utara Ponpes. Saat melihat api yang muncul dari asrama Ponpes putra itu, Nanang langsung mencoba memadamkan api yang membakar rak sepatu dibantu santri yang ada. Kemudian pada peristiwa Jumat lalu juga yang sama dengan sasaran rak sepatu.
Akibat kejadian itu, lanjut Nanang, api membakar puluhan sepatu milik para santri serta menjalar kusen pintu dan atap lantai dua. Peristiwa tersebut, menurut Amirsyah, harus diusut tuntas baik motif maupun pelakunya. Apalagi, lanjutnya, negara sangat menjunjung tinggi nilai peradaban, oleh sebab itu segala macam teror harus dihentikan.
“Ponpes merupakan simbol peradaban untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Tapi kita patut bersedih justru ada pihak yang melakukan teror untuk merendahkan martabat kemanusiaan dan menghilangkan akal sehat,” tegasnya.
Secara khusus, MUI meminta semua pihak termasuk para tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang menyesatkan. [wip]