(IslamToday ID) – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan daerah zona merah atau berisiko tinggi menularkan Covid-19 meningkat per 10 Januari 2021. Pada pekan pertama Januari, ada 54 daerah yang masuk dalam zona merah. Sementara itu, pada pekan kedua jumlahnya naik menjadi 70 daerah.
“Di minggu ini terjadi perkembangan ke arah yang kurang baik. Setelah di minggu sebelumnya kabupaten/kota di zona merah jumlahnya signifikan menurun, ternyata pada minggu ini angkanya kembali meningkat,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/1/2021) seperti dikutip dari Kompas.
Pada periode yang sama, terjadi penurunan jumlah zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19, dari 388 menjadi 374 kabupaten/kota. Penurunan angka juga terjadi pada daerah zona kuning atau risiko rendah Covid-19, dari 57 menjadi 56 kabupaten/kota.
Sementara itu, daerah yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 turun dari 11 menjadi 10 kabupaten/kota. “Ini artinya perkembangan zonasi risiko daerah mengalami pergeseran ke arah yang lebih buruk, ditandai dengan zona merah yang angkanya meningkat secara signifikan,” ujar Wiku.
Ia menyebut situasi ini tidak bisa dibiarkan secara berlarut-larut. Ia meminta para pimpinan daerah benar-benar waspada terhadap status zona merah atau risiko tinggi Covid-19 melalui evaluasi penanganan pandemi di wilayah masing-masing.
Wiku juga mengimbau para pimpinan daerah di zona oranye atau risiko sedang Covid-19 meningkatkan penanganan pandemi dan tidak selalu merasa nyaman dengan capaian daerahnya.
“Ingat, zona risiko sedang bukan zona aman dan berpotensi pindah ke zona risiko tinggi apabila pimpinan daerahnya maupun masyarakatnya lengah dalam menangani dan mencegah kasus yang terjadi,” pungkasnya. [wip]