(IslamToday ID) – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan secara politik penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri mengindikasikan makin kuatnya pengaruh Presiden Jokowi.
Menurutnya, penunjukan mantan ajudan Presiden Jokowi selama 2014-2016 itu merupakan bukti keberanian orang nomor satu Indonesia itu menghilangkan kontestasi dalam seleksi Kapolri.
Bahkan, ia menganalisa bahwa Jokowi ingin memastikan tidak ada kepentingan selain dirinya sendiri.
“Usulan calon Kapolri tunggal indikasikan kuatnya pengaruh Jokowi. Keberanian menghilangkan kontestasi dalam seleksi Kapolri penanda kuat jika presiden ingin memastikan tidak ada kepentingan lain selain dirinya sendiri,” ungkap Dedi seperti dikutip dari RMOL, Rabu (13/1/2021).
Lebih lanjut Dedi mengamati, keberanian Jokowi menunjuk mantan Kapolres Solo itu akan membuat Listyo sebagai pemimpin Korps Bhayangkara memiliki loyalitas lebih pada Jokowi secara personal. Artinya, kadar loyalitas Kapolri baru lebih dominan pada individu ketimbang institusional.
“Secara psikologi akan membuat Kapolri baru jauh lebih loyal pada presiden secara personal, dibanding pada presiden secara institusional,” demikian catatan Dedi.
Jauh-jauh hari penunjukan Listyo sebagai Kapolri sudah diduga oleh berbagai kalangan.
Faktor kedekatan yang terbangun sejak Jokowi menjadi walikota dan pernah menjadi ajudan saat Jokowi menjadi presiden di awal periode, membuat banyak kalangan meyakini pilihan akan jatuh pada Listyo.
Komjen Listyo merupakan lulusan Akpol tahun 1991. Ia meninggalkan empat seniornya yang juga diusulkan oleh Kompolnas sebagai calon Kapolri baru menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari. [wip]