(IslamToday ID) – Gunung Semeru yang kembali meletus pada hari Sabtu (16/1/2021) pukul 17.48 WIB, mengejutkan warga Lumajang, Jawa Timur. Gunung tertinggi di Jawa ini terakhir kali erupsi pada Desember 2020, tepatnya Sabtu (5/12/2020), sekitar pukul 23.23 WIB.
Saat itu, Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter. Sementara Sabtu sore kemarin, Gunung Semeru dilaporkan meluncurkan awan panas dengan jarak luncur sekitar 4,5 kilometer (km) dan masih berlangsung hingga saat ini.
Letusan Gunung Semeru juga ramai diposting di media sosial, termasuk Twitter. Sejumlah netizen, khususnya warga di sekitar Lumajang mem-posting foto-foto awan panas yang dimuntahkan Gunung Semeru. Bahkan, tak lama setelah Semeru erupsi, hujan abu vulkanis muncul di sekitar Lumajang.
“Sumpah ini ngga ada sejam… Kyknya barusan dan ga masih ga ada info sama sekali tentang erupsi semeru ataupun bromo,” kata salah satu netizen yang mem-posting video abu vulkanik di lantai rumah.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, sampai saat ini Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas. Titik awan panas ini terutama di sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan.
“Sore ini jam 17.24 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam cuitan di akun Twitter-nya.
Akibat letusan Gunung Semeru itu, sedikitnya 5 kecamatan di Kabupaten Lumajang diguyur hujan abu vulkanik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dalam akun media sosialnya https://www.facebook.com/pusdalopsbpbdlumajang.lumajang mengunggah lima kecamatan yang diguyur hujan abu vulkanik, yakni Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kecamatan Gucialit, dan Kecamatan Pasirian.
“Hujan abu vulkanik Gunung Semeru mengguyur satu dusun di satu desa di Kecamatan Candipuro, yakni Dusun Kajar Kuning, Desa Sumbermujur,” kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, Sabtu (16/1/2021).
Kemudian di Kecamatan Pasrujambe, hujan abu vulkanik di Dusun Munggir, Dusun Sumberingin, Dusun Tulusrejo dan Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Desa Kertosari, Desa Jambearum, Desa Jambe Kumbu, Desa Sukorejo.
Sedangkan di Kecamatan Senduro ada beberapa desa yang diguyur abu vulkanik, yakni Desa Senduro, Desa Burno, Desa Kandangtepus, Desa Wonocempokoayu, Desa Ranupane, Desa Pandansari, Desa Kandangan, dan Desa Bedayu.
Selanjutnya dua desa di Kecamatan Gucialit yakni Desa Sombo, Desa Gucialit, di Kecamatan Pasirian juga ada dua desa yang terdampak hujan abu vulkanik Semeru, yakni Desa Pasirian dan Desa Nguter. “Kami juga membagikan masker di wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Semeru,” kata Wawan.
Ia menjelaskan, untuk peningkatan material di wilayah DAS Curah Koboan sampai DAS Leprak Kamar Kajang masih belum terpantau, namun masyarakat diminta untuk selalu waspada.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa dan pengungsi akibat meningkatnya aktivitas Gunung Semeru. Status Gunung Semeru juga masih tetap pada level II atau waspada,” ujarnya. [wip]