ISLAMTODAY ID — Akses Jembatan utama yang menjadi penghubung Trans Kalimantan di perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman, Kalimantan Selatan (Kalsel) dilaporkan terputus pada Ahad (17/1) dini hari. Akibatnya, jalur jalan nasional tersebut pun kini tak bisa dilalui.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Rifai menuturkan jembatan di Jalan Ahmad Yani KM 55 tersebut merupakan penghubung akses untuk menyeberangi Sungai Salim Banua Hanyar.
“Pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2021 Pukul 04.00 Wita telah mengalami longsor dan putus total atau jembatan runtuh,” pungkas Kombes Pol Muh Rifai dikutip dari CNN Indonesia, Ahad (17/1).
Jembatan Utama Trans Kalimantan tersebut runtuh dan mengalami longsor sekitar empat meter dari arah Banjarmasin. Sementara itu, dari arah hulu sungai, petugas memperkirakan longsor terjadi sedalam lima meter.
Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Rifai menjelaskan insiden longsor mengakibatkan debit air sungai meningkat. Namun menurutnya, tidak ada korban akibat insiden tersebut.
“Putus tidak bisa dilewati semua kendaraan. Tidak ada korban,” tandasnya.
Belum diketahui pasti penyebab runtuhnya jembatan penghubung itu.
Akan tetapi, Humas Polda Kalsel ini meminta pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif apabila ingin berpergian menuju Kabupaten Tapin, ataupun Hulu Sungai Selatan.
Sebagai informasi, jembatan ini sempat putus akibat diterjang banjir pada Kamis (14/1) lalu.
Namun kala itu, menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan melainkan pada oprit atau urukan tanah jembatan.
“Benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air,” jelas Hilman dilansir dari ANTARA, Kamis (14/1).
Untuk diketahui, jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalimantan Selatan seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.
Sumber: CNN Indonesia, ANTARA News