IslamToday ID –Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta Kapolri baru, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap dirinya .
Menurut Novel, meskipun sudah dua pelaku penyerangan telah dipidana, namun proses hukum dalam kasus tersebut penuh kejanggalan. Begitu yang dikatakan Novel dalam diskusi “Kapolri Baru: Membaca Potensi Cicak Vs Buaya dan Tindak Lanjut Pengungkapan Aktor Intelektual Penyerangan Novel Baswedan
“Masalah serangan kepada diri saya , itu bisa diungkap dengan lebih jauh, bahwa penanganan perkaranya banyak sekali problem, banyak sekali disana ada upaya – upaya untuk bukti-bukti itu dihilangkan, dan ada upaya menutupi pelaku yang sebenarnya, tentu ini bisa diusut” katanya Kamis, (25/2/2021)
- Melindungi Otak Kejahatan
Novel meyakini penangkapan dua pelaku dalam kasusnya yaitu Ronny Bugis dan Rahmat Kadir diduga untuk melindungi pelaku sebenarnya dalam penyerangan tersebut.
Novel menilai, penyerangan terhadap dirinya adalah perbuatan serius, bukan kekhilafan. Terlebih aksi penyerangan dilakukan terencana.
” Tidak ada namanya orang yang menyerang itu dianggap sebagai perbuatan bercanda atau kekhilafan ga ada, apalagi perbuatannya berencana mempersiapkan segala macam, artinya level kejahatannya itu sudah sangat tinggi.” tuturnya.
- Proses Hukum Penuh Kejanggalan
Selin itu, vonis yang dijatuhkan pengadilan terhadap kedua pelaku juga sangat ringan. Novel juga tidak mendengar adanya pemberhentian para pelaku secara tidak hormat dari kepolisian.
“Selain vonisnya yang ringan dan prosesnya seperti dapat proteksi, apakah menjalani hukuman apa tidak, satu hal yang penting adalah saya tidak mendengar yang bersangkutan diproses untuk diberhentikan secara tidak hormat,” ujarnya.
Novel juga menyoroti Inspektur Jenderal Rudy Heriyanto, Kepala Divisi Hukum Polri saat itu. Novel menilai Rudy memberikan pembelaan yang berlebihan kepada kedua pelaku. Seolah seperti anggota Polri yang sedang menjalankan tugas tetapi mendapatkan permasalahan hukum.
“Tapi ini sebetulnya adalah orang yang sedang berbuat kejahatan dengan serius, karena conflict of interest-nya sangat kuat,” bebernya.
- Penyerangan Terkait Kasus Korupsi
Novel menduga kasus penyerangaannya terdapat keterkaitan dengan permasalahan korupsi yang ditanganinya saat itu.
“saya meyakini bahwa itu ada korelasi dengan penanganan kasus korupsi yang saya ikut menangani dan itu saya meyakini ada kaitan dengan oknum-oknum tertentu yang bertugas atau mempunyai posisi di polri” katanya.
Untuk itu, Novel meminta dan berharap Kapolri dapat mengungkap kasus penyerangan terhadap dirinya secara lebih jauh.
“ Semoga di kapolri baru ini, masalah serangan kepada diri saya , itu bisa diungkap dengan lebih jauh, bahwa penanganan perkaranya banyak sekali problem” tuturnya.
Penulis : Kanzun Dinan