(IslamToday ID) – Mata uang kripto kini semakin diperhitungkan sebagai aset investasi. Hal tersebut dimulai sejak tahun lalu setelah investor institusional mulai memasukkan bitcoin dalam portofolionya. Harga bitcoin CS menjadi melesat gila-gilaan, hingga terus mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Investor kawakan, Paul Tudor Jones dalam acara “Squawk Box” CNBC International pada bulan Mei lalu, mengatakan bitcoin merupakan spekulasi yang sangat bagus, dan ada sekitar 2 persen bitcoin dalam portofolio investasinya.
“Lebih dari 1 persen aset saya saat ini adalah bitcon, mungkin hampir 2 persen, dan itu terlihat sebagai angka yang tepat untuk saat ini,” kata Jones seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (13/4/2021).
Bagi para pelaku pasar, investasi Jones di bitcoin menjadi sesuatu yang tidak biasa. Tetapi, menurutnya, bitcoin lebih baik ketimbang uang tunai seperti dolar Amerika Serikat (AS).
“Jika Anda memegang uang tunai, Anda tahu bank sentral memiliki tujuan mendepresiasi nilai tukar sebesar 2 persen per tahun. Jadi pada dasarnya memegang uang tunai sama dengan membuat aset Anda dengan percuma,” katanya.
Penguatan mata uang kripto semakin tidak terbendung setelah perusahaan-perusahaan raksasa seperti Tesla hingga Visa juga berinvestasi di mata uang kripto. Ditambah lagi bank investasi papan atas yang memberikan layanan investasi ke mata uang kripto.
Dengan mulai masuknya mata uang kripto dalam portofolio investasi, tentunya porsi ke aset lainnya akan berkurang seandainya tidak ada penambahan modal. Hal tersebut membuat bitcoin CS perlahan mulai menggerogoti aset-aset lainnya, seperti emas hingga saham. Kapitalisasi pasar mata uang kripto pun terus menanjak.
Yang paling kentara yakni pasar emas yang terus digerogoti oleh bitcoin. Maklum saja, bitcoin digadang-gadang sebagai emas digital.
“Adopsi bitcoin oleh investor institusional baru saja dimulai, sementara emas sudah diadopsi sejak lama. Jika tesis tersebut benar, maka harga emas akan menderita akibat beralihnya aliran investasi dalam beberapa tahun ke depan,” tulis ahli strategi dari Bank JP Morgan sebagaimana dikutip Kitco pada Agustus tahun lalu.
Prediksi tersebut mulai terbukti, JP Morgan di awal bulan ini melaporkan pada periode Oktober 2020 hingga Maret 2021, terjadi capital outflow dari ETF emas sebesar 20 miliar dolar AS, sebaliknya terjadi capital inflow sebesar 7 miliar dolar AS ke bitcoin.
Fenomena berpindahnya investasi dari aset-aset konvensional ke bitcoin sudah terjadi, dan ke depannya kemungkinan bisa lebih besar lagi, khususnya dari emas. Penyebabnya, milenial lebih memilih bitcoin ketimbang emas.
Hasil survei deVere Group, perusahaan financial advisory independen dan fintech, terhadap 700 lebih milennial di berbagai negara, sebanyak 67 persen menyatakan mereka memilih bitcoin sebagai aset aman (safe haven) ketimbang emas.
Milenial akan menjadi kunci penting bagi masa depan bitcoin, sebab berdasarkan hasil survei DeVere, akan ada transfer kekayaan antar generasi yang besar. Berdasarkan estimasi, transfer kekayaan tersebut mencapai 60 triliun dolar AS dari generasi baby boomers ke milenial.
Artinya ketika transfer kekayaan itu terjadi, dengan preferensi milenial saat ini, maka pangsa pasar aset-aset investasi konvensional seperti emas dan saham akan tergerus. Kapitalisasi pasar bitcoin saat ini sudah terus menanjak, akibat harganya yang meroket sejak tahun lalu. Berdasarkan data Coin Market Cap, kapitalisasi pasar bitcoin saat ini mencapai 1,135 triliun dolar AS.
Tidak hanya bitcoin, harga serta kapitalisasi pasar mata uang kripto lainnya juga ikut terkerek naik.
Bitcoin merupakan mata uang kripto paling populer dengan kapitalisasi terbesar. Seperti disebutkan sebelumnya, kapitalisasi pasar bitcoin mencapai 1,135 triliun dolar AS dari total 2,1 triliun dolar AS. Artinya lebih dari 50 persen kapitalisasi pasar mata uang kripto dimiliki oleh bitcoin.
Namun, meski bitcoin menjadi “raja” mata uang kritpo, tetapi persentase kenaikan harganya masih kalah jauh ketimbang yang lainnya.
Sepanjang tahun ini, harga bitcoin sudah melesat lebih dari 107 persen dan saat ini berada di atas 60.000 dolar AS/BTC. Bitcoin kini kembali mendekati rekor tertinggi sepanjang masa 61.780,63 dolar AS/BTC yang dicapai pada 13 Maret lalu.
Sementara jika dilihat sejak akhir 2019 hingga saat ini harga bitcoin meroket lebih dari 730 persen.
Setelah bitcoin ada ethereum yang merupakan mata uang kripto terpopuler kedua. Kapaitalisasi pasarnya mencapai 248,5 miliar dolar AS atau 11,8 persen dari total kapitalisasi pasar mata uang kripto.
Meski kapitalisasi pasarnya lebih kecil, tetapi penguatan harga ethereum nyaris dua kali lipat lebih besar ketimbang bitcoin di tahun ini. Sejak akhir 2020 hingga hari ini, ethereum melesat lebih dari 190 persen.
Begitu juga jika dibandingkan sejak akhir 2019, harga ethereum meroket hingga lebih dari 1.560 persen.
Harga ethereum pada perdagangan hari ini mencetak rekor tertinggi sepanjang masa 2.209,75 dolar AS/ETH, sebelum terkoreksi tipis.
Di urutan ketiga, mata uang kripto terpopuler ada binance coin, dengan kapitalisasi pasar sebesar 87,76 miliar dolar AS atau menguasai 4 persen. [wip]