(IslamToday ID) – Pasien muslim yang terpapar virus corona (Covid-19) yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau yang tidak terganggu fisiknya tetap wajib hukumnya untuk menjalankan ibadah berpuasa di Bulan Ramadan.
“Ada yang terpapar tapi statusnya OTG dan dia enggak terganggu secara fisik ya, maka puasa baginya tetap wajib,” kata Ketua MUI KH Asrorun Niam dalam dialog yang digelar di kanal FMB9ID_IKP, Selasa (13/4/2021).
Ia mengatakan pasien Covid-19 yang berstatus OTG tidak serta merta dapat meninggalkan ibadah puasa Ramadan. Menurutnya, harus dianalisis terlebih dulu dari kondisi faktual fisik pasien positif corona, apakah bisa menjalankan puasa atau tidak.
“Sama halnya ketika orang terpapar Covid-19 misalnya ya, tidak serta merta kemudian orang yang terpapar Covid-19 itu boleh tidak berpuasa atau harus puasa. Harus dilihat kondisi faktualnya,” kata Asrorun seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Sebaliknya, lanjutnya, pasien covid diperbolehkan untuk tak berpuasa di bulan Ramadan apabila kondisi tubuhnya lemah. Pasien itu nantinya dapat mengganti puasanya di hari lain ketika sudah sembuh.
“Bukan sebaliknya orang yang terpapar Covid, tapi menurut diagnosis dokter puasa baginya akan membahayakan kesehatan. Maka dia boleh tidak puasa dan diganti saat dia sembuh,” katanya.
Selain itu, Asrorun menegaskan vaksinasi virus corona pada siang hari di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa. Meski demikian, perlu dilihat kondisi orang-orang yang telah menerima vaksin.
Ia lantas membandingkan pengalamannya usai divaksinasi saat sedang berpuasa sunah. Menurutnya, ia merasa mual setelah divaksin. Kemudian atas saran dokter atas kondisi fisiknya itu, ia langsung membatalkan puasanya.
“Tetapi bahwa kemudian setelah itu saya merasa mual, kemudian konsultasi dokter dianjurkan untuk minum lebih banyak, ya sudah karena pertimbangan dokter, maka kemudian saya minum,” katanya.
Diketahui, edaran PP Muhammadiyah mengatur bahwa puasa Ramadan wajib dilakukan kecuali bagi orang yang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik.
Edaran itu menjelaskan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, baik yang bergejala maupun tidak bergejala atau disebut OTG masuk dalam kategori tak diwajibkan berpuasa.
“Mereka mendapat rukhsah (keringanan) meninggalkan puasa Ramadan dan wajib menggantinya setelah Ramadan sesuai dengan tuntunan syariat,” bunyi salah satu poin edaran tersebut. [wip]