(IslamToday ID) – Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan menyatakan bencana akibat perubahan iklim semakin nyata. Salah satunya dibuktikan dengan bencana banjir bandang juga tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat siklon tropis seroja.
Siklon tropis seroja yang melanda NTT ini adalah bukti dampak perubahan iklim karena terjadi di area yang tidak semestinya.
Kurniawan mengingatkan bahwa masalah perubahan iklim menjadi ancaman baru yang berpotensi menimbulkan bencana.
“Memang masalah perubahan iklim ini menjadi ancaman baru ya, yang sudah mulai terlihat,” katanya dalam dialog “Potret 10 Tahun Kebijakan dan Aksi Pengurangan Risiko Bencana Iklim di Indonesia” secara virtual, Rabu (14/4/2021).
Lilik mengungkapkan salah satu contoh bencana dari perubahan iklim adalah siklon tropis seroja yang melanda NTT beberapa waktu lalu yang berdampak cukup besar. Di mana sebanyak 178 orang meninggal dunia, bahkan ribuan orang masih mengungsi.
“Kita bertahun-tahun lama tidak melihat ada bencana akibat siklon ya, siklon tropis seroja kemudian mengingatkan kita. Bagaimana biasanya Nusa Tenggara Timur yang biasanya kena ekornya saja, ini sudah berdampak yang cukup besar pada beberapa pekan yang lalu,” kata Lilik.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi bibit siklon yang kemungkinan melanda Indonesia Timur.
“Nah, kita juga diingatkan lagi oleh BMKG mengenai adanya potensi bibit siklon tropis yang kemungkinan terjadi di Indonesia timur, di Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara,” katanya. [wip]