(IslamToday ID) – Dai yang juga mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain meninggal dunia, Senin (10/5/2021).
Kabar meninggalnya pentolan GNPF Ulama itu dibenarkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, KH Muhyiddin Junaidi.
“Iya benar meninggal dunia. Tadi sekitar habis Maghrib. Saya dapat kabar dari keluarganya langsung. Dari UAS (Ustaz Abdul Somad) juga tadi konfirmasi,” kata Muhyiddin seperti dikutip dari CNN Indonesia.com.
“Iya karena Covid. Beliau punya komorbid juga. Kita kehilangan,” tambahnya.
Tengku Zulkarnain dikenal sebagai seorang pendakwah dan ustaz yang vokal di Indonesia. Tengku Zulkarnain berdarah Melayu Deli dan Riau. Ia lahir di Medan, Sumatra Utara, 14 Agustus 1963.
Selain berdakwah, Tengku Zulkarnain diketahui pernah menjabat sebagai Wasekjen MUI 2015-2020. Selain di MUI, Ustaz Tengku juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi berfokus pada pendidikan Islam.
Mulanya kabar Tengku Zulkarnain positif corona dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani. Tengku Zulkarnain, katanya, terpapar Covid-19 sejak 3 Mei lalu.
“Iya, beliau terkonfirmasi positif,” kata Mimi via telepon.
Direktur Corporate Communication Tabrani Group, Ian Machyar mengungkapkan Ustaz Tengku sempat keliling untuk menggelar ceramah di sejumlah wilayah di Provinsi Riau sebelum diketahui positif terinfeksi virus corona dan meninggal dunia.
“Beliau baru mengaji di berbagai kota di Riau. Yang saya dengar begitu dari asistennya. Dari Dumai, Kuantan Singigi (Kuansing), dari Kuansing ke Pekanbaru,” kata Ian.
Ia menjelaskan bahwa Ustaz Tengku sempat tes swab virus corona sebelum hendak pulang ke Kota Medan. Tes tersebut lantas menunjukkan hasil positif virus corona.
“Karena positif langsung kita rawat, karena rumah sakit kita kan rumah sakit rujukan Covid-19,” kata Ian.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Ustaz Tengku mengidap penyakit penyerta atau komorbid berupa diabetes melitus. Komorbid tersebut yang menurutnya dapat membuat kondisi badan semakin parah apabila terpapar virus corona.
Ia pun menjelaskan kondisi Ustaz Tengku kerap berubah tidak stabil, berdasarkan keterangan dokter yang merawatnya belakangan ini. Kondisi tubuh Ustaz Tengku yang fluktuatif tersebut kerap berubah tiap jamnya.
“Jam ini membaik tapi jam berikutnya memburuk, nanti membaik lagi. Emang kalau yang berat diabetes melitus itu kalau asma. Itu berat sekali. Yang penting harus jaga imun tubuh,” terangnya.
Sebelum wafat, Ustaz Tengku sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tabrani, Kota Pekanbaru, Riau.
PA 212 Turut Berduka
Ketua Alumni Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya Ustaz Tengku.
“Atas nama pribadi dan segenap alumni 212 sangat merasa kehilangan dan duka cita mendalam atas kepergian beliau,” kata Slamet melalui pesan singkat.
Menurutnya, sosok almarhum Ustaz Tengku sangat membekas di hati para rekan dan sahabat. Mengingat, ia sangat istiqomah dalam menjalankan syiar dakwahnya.
“Beliau sosok yang teguh pendirian dan istiqomah dalam berdakwah, tegas, dan berani dalam membela pendiriannya,” kenang Slamet.
Ia mendoakan agar kepergian almarhum dapat diterima di sisi-Nya. Serta keluarga ditinggalkan diberi ketabahan oleh Allah SWT.
“Hari-hari beliau diisi dengan dakwah Islamiyah. Saya bersaksi beliau orang baik dan tulus dalam berdakwah,” tambah Slamet. [wip]