IslamToday ID — Ekonom senior Rizal Ramli melihat Indonesia kini sedang ditunggangi oleh para keuasaan yang memiliki konflik kepentingan.
“Ditunggangi oleh konflik kepentingan dan semangat koruptif sehingga apa-apa yang di rencanakan itu dalam prakteknya justru yang terjadi sebaliknya,” kata Rizal Ramli, saat wawancara secara langsung di kanal Youtube BANG EDY CHANNEL, Senin ( 1 Juni 2021)
Menurut Rizal, Indonesia akan keluar dari masalah jika dipimpin oleh pemimpin yang Tangguh. Ia menilai, Pemimpin yang tangguh dapat membalikan keadaan krisis menjadi faktor – faktor positif untuk memulihkan krisis.
Rizal juga menyebutkan pemerintahan yang sekarang membuat rencana dan praktiknya jauh berbeda dan berbanding terbalik.
“Misalnya niat untuk membantu bansos rakyat yang sulit karena krisis ekonomi niatnya bagus kata-katanya bagus tapi tindakannya apa dicolong semua dirampok semua ini. Lebih dari 50% dari 100 triliun ini kejahatan korupsi paling gede sejagat Republik Indonesia berdiri 50 triliun. Niat bagus pemerintah Sehingga niat untuk membantu yang miskin itu cuman jadi alat bungkus propaganda ya kan dari tujuan niat yang sesungguhnya,” Jelas Rizal.
Kemudian, menurutnya, pemerintah sekarang semakin tidak konsisten dengan niat, perkataan hingga tindakan. Hal ini dalam pandangan Rizal, pemerintah semakin rakus secara materil dan tidak ada rasa untuk empati kemanusiaan.
“Karena makin lama makin kesini pemimpin makin jauh antara niat kata-kata dan tindakan, satu garis. niatnya ke kiri, kata nya ke tengah, tindakannya ke kanan. Seluruh pemimpin yang berhasil memakmurkan rakyatnya membuat rakyatnya bangga dan maju selalu antara niat kata-kata dan tindakan itu konsisten,” katanya.
Diadu Domba Buzzer
Tak hanya itu, dalam wawancara tersebut Rizal mengatakan rakyat Indonesia sekarang sedang diadu domba oleh para buzzer dan influencer para oligarki. Dimana para buzzer ini dibayar untuk menutupi masalah penting di Indonesia dengan menyibukkan rakyat debat kusir agama, suku, hingga kemanusiaan.
“Kita diadu domba terus-menerus oleh para buzzer yang dibayar, influencer yang dibayar untuk terus-menerus diadu dalam bidang agama kemanusiaan dan sebagainya. Supaya kita tidak fokus kepada hal-hal yang penting yang dihadapi bangsa kita. Supaya kita sibuk dengan debat kusir yang nggak abis-abis soal ini,” ucap Rizal.
Oleh karena itu, Rizal minlai selama 113 Tahun Kebangkitan Nasional, rakyat masih belum juga menikmati arti kebangkitan yang sesungguhnya baik secara ekonomi, sosial ataupun kebutuhan dasar.
“kita sudah 113 Tahun kebangkitan waktu yang lebih dari 1 abad, memang secara politik kita sudah merdeka dari penjajahan asing, tapi rakyat kita belum menikmati arti kebangkitan” ucapnya.
Penulis Kanzun