(IslamToday ID) – Kiai sepuh pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur yang juga Mustasyar PBNU, KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil meninggal dunia.
Kiai Nawawi disebut menghembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Malang, Jawa Timur, pada hari Ahad (13/6/2021). Belum diketahui pasti apa penyakit yang menjadi sebab wafatnya ulama masyhur tersebut.
“Turut berduka atas wafatnya KH Nawawi Abdul Jalil (Mustasyar PBNU – PWNU Jatim – Pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan),” tulis salah satu anggota keluarga besar Pesantren Sidogiri, Ilham Wahyudi seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (14/6/2021).
Ia menyebut Kiai Nawawi meninggal dunia pada Ahad sore sekira pukul 16.40 WIB. Namun lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19, para alumni Pesantren Sidogiri diimbau tidak melayat secara langsung ke pesantren.
“Wali santri dan alumni diminta melaksanakan salat gaib dan mendoakan almarhum dari rumah masing-masing. Nanti IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) akan keluarkan surat resminya,” katanya.
KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil telah mengasuh Ponpes Sidogiri sejak 2005. Ia menggantikan pengasuh sebelumnya KH Abdul Alim bin KH Abdul Jalil yang wafat pada 2005.
Pesantren Sidogiri yang diasuhnya ini dikenal memiliki banyak alumni muda yang mengembangkan pemikiran yang loyal dalam pemeliharaan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah di tengah pelbagai macam aliran lain.
Santri dan alumni Pesantren Sidogiri tersebar di seluruh daerah di Jatim dan luar Jatim. Pesantren Sidogiri sendiri merupakan pesantren tua, yang lahir pada 1745. Di pesantren ini banyak ulama besar pernah belajar, di antaranya Syaikhona Kholil Bangkalan.
Di media sosial banyak tokoh nasional yang mengucapkan duka cita atas meninggalnya Kiai Nawawi, mulai dari Menkopolhukam Mahfud MD, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, hingga Walikota Pasuruan yang juga mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sementara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis menyebut almarhum adalah salah satu ulama kharismatik dan sangat berpengaruh yang dimiliki Jawa Timur.
Pesantren yang dipimpinnya adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia yang memiliki banyak santri dan alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri. “Bukan Jatim saja yang berduka, tapi seluruh umat muslim Indonesia,” kata Khofifah.
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengaku kehilangan sosok guru atas berpulangnya Kiai Nawawi.
“Beliau ulama sepuh yang sebenarnya masih kita butuhkan petuah dan bimbingannya,” terang Gus Ipul dikonfirmasi terpisah.
Gus Ipul sendiri mengaku bersyukur sejak 10 tahun terakhir dibimbing langsung oleh almarhum. “Terakhir dua pekan lalu saya sowan untuk silaturahim Idul Fitri sekaligus meminta nasihat dan doa beliau,” ujarnya.
Terkesan dengan Kesederhanaan
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid pun menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Kiai Nawawi.
“Saya menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Al Mukarrom KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan. Beliau seorang ulama yang sangat cinta kepada bangsanya. Kebangsaannya luar biasa dan itu terbukti sejak Sidogiri berdiri menjadi salah satu tempat perjuangan santri ketika awal-awal kemerdekaan dan hingga hari ini juga konsisten dengan pendidikan yang salaf, tetapi memiliki kekuatan luar biasa,” ujar Jazilul dalam keterangannya seperti dikutip dari Detikcom, Ahad (13/6/2021).
Ia mengaku memiliki kesan secara pribadi dengan Kiai Nawawi. “Secara pribadi saya memiliki kenang-kenangan khusus, terutama dari kesederhanaannya. Beliau orang yang sangat sederhana, tapi memiliki karomah yang tinggi. Saya pernah juga menerima ijazah doa dari beliau,” katanya.
Ia berharap para santri dan keluarga besar Ponpes Sidogiri tetap tabah dan melanjutkan amal perjuangan Kiai Nawawi.
“Beliau selama ini ingin menciptakan kader-kader ulama santri yang terbukti berbakti kepada bangsa dan negara tanpa pamrih dengan kekuatan salafi. Itu pesantren lama yang saya tahu mandiri, tidak pernah tergantung dengan bantuan pemerintahan atau apapun, sangat mandiri. Itu patut dicontoh,” tuturnya.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB ini, Kiai Nawawi memiliki kegigihan yang luar biasa. Di zaman yang seperti ini, sosok beliau sangat langka dan harus dijadikan sebagai figur panutan.
“Figur Kiai Nawawi sangat pantas untuk kita teruskan perjuangannya, dari sisi kesederhanaannya, semangat juang dan ketulusan dalam perjuangannya,” katanya. [wip]