IslamToday ID — Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait Ketua KPK Firli Bahuri yang mangkir dari panggilan Komnas HAM terkait kasus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Rocky menilai bahwa Firli Bahuri takut untuk datang ke Komnas HAM.
Menurut Rocky, permasalahan TWK ini akan selesai jika Firli tak menyruh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron untuk datang memenuhi panggilan ke Komnas HAM.
Rocky menyebutkan dengan mengirim Ghufron ke Komnas HAM justru semalin memperlihatkan bahwa tes wawasan kebangsaan ini hanya diketahui oleh Firli semata.
“Ya ini akhirnya ini juga konyol nya pak Firli, kalau dia datang kan problem selesai, sekarang akhirnya dengan keterangan Ghufron, orang langsung bikin analisis bahwa yang tau ( TWK) hanya Firli. Nggak ada kolektif kolegial di situ, maka rumusan lebih lanjut Firli takut,” ucap Rocky dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (18/6/2021)
Lanjutnya, dengan mangkirnya Firli dalam pemanggilan Komnas HAM, tentu membuat masyarakat mengetahui bahwa Firli diduga memiliki niat menyingkirkan pegawai yang tak lolos tes TWK.
“Maka rumusan lebih lanjut dari itu Firli memang yang satu-satunya punya desain untuk menyingkirkan, kan begitu jadinya, Kalau kolektif kolegial artinya di dalam keadaan paling riskan sekarang ya ketuanya yang datang itu baru dia mewakilin kolektif kolegial, bukan anak buahnya yang disuruh kolektif kolegial kan ini ,” ujar Rocky.
Selain itu, Akademisi itu juga mengatakan jika KPK terus-terusan mangkir dalam pemenuhan panggilan Komnas HAM maka lembaga antirasuah ini akan dinilai tidak beradab dan hanya ingin menghindar dari permasalahan.
“Komnas ham mesti tersinggung, bahwa dia panggil ketuanya tuh didalam demokrasi yang beradab kalau yang panggil ketua itu sama-sama badan negara dengan status yang agung. Komnas HAM jelas mandat reformasi, KPK juga mandat reformasi. Jadi lembaga yang beradab mestinya bertemu didalam satu momentum yang beradab. Kalau Cuma kirim-kiriman sinyal itu artinya memang ada yang nggak beradap, dan ingin menghindar,” jelas Rocky.
Diduga Susun Strategi
Rocky menduga ketidak hadiran Firli menjadi pertanda bahwa petinggi KPK tengah mangatur strategi dengan BKN ( Badan Kepegawaian Negara )dan hal ini tentunya akan membuat demokrasi mengalami kemrosotan.
“Lalu analisis semakin berkembang lagi, ada yang ngatur supaya BKN jangan datang, demikian juga KPK supaya masih ada ruang untuk mengatur strategi itu. Jadi berarti ada big brothers yang lagi ngatur-ngatur badan- badan ini dan kita akhirnya duga-dugaan ini siapa ini yang mengatur , BKN dan mengatur KPK ini permainan-permainan gini,” tutupnya.
Penulis Kanzun Dinan