(IslamToday ID) – Tokoh nasional yang juga ekonom senior Rizal Ramli menyumbang saran untuk pemerintah dalam menghadapi lonjakan pandemi Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini.
Setidaknya ada empat saran yang disampaikan Rizal Ramli. Pertama, pemerintah disarankan untuk melakukan lockdown selama 1 hingga 2 bulan.
Kedua, selama lockdown pemerintah harus memberi jaminan berupa makanan dan obat-obatan kepada rakyat selama 2 hingga 4 bulan.
Ketiga, pemerintah harus mempercepat vaksinasi hingga tiga kali lipat. Dan terakhir, mengalihfungsikan gedung DPR/DPRD seluruh Indonesia untuk perawatan pasien Covid-19.
“1. Lockdown 1-2 bulan 2. Jamin makanan dan obat-obatan untuk Rakyat selama 2-4 bulan 3. Tingkatkan vaksinasi hingga 3 kali lipat 4. Gunakan gedung DPR/DPRD seluruh Indonesia untuk perawatan pasien Covid-19,” tulis Rizal Ramli di akun Twitternya @RamliRizal, Jumat (9/7/2021).
Sontak saran ini mendapat keraguan banyak pihak untuk bisa dijalankan. Salah satunya adalah saran tentang memberi jaminan makan dan obat-obatan selama 4 bulan.
“Banyak yg tanya: Apakah bisa dan mampu utk kasih rakyat yg tidak mampu makan & obat 2-3 bulan? Bisa, mampu dan harus! — tinggal potong pengeluaran yg tidak penting setahun. Klo itu aja ndak bisa, ya memang harus mundur atau dimundurkan. Gitu aja ribet,” cuit Rizal Ramli lagi.
Solusi dari Rizal Ramli ini pun mendapat banyak dukungan dari netizen. Seperti akun @LekMugi yang meminta pemerintah menunda proyek pembangunan untuk tahun ini dan fokus tangani pandemi.
“Kalau proyek bisa dilanjutkan kapan saja, tapi kalau pandemi wajib ditangani dan jangan setengah-setengah,” tulisnya.
Sementara itu, netizen dengan nama Lukman Santoso juga merasa yakin apa yang disampaikan Rizal Ramli bisa terwujud. Hanya saja ia sangsi saran itu dikerjakan oleh pemerintah.
“Bisa kok saya yakin, tapi pertanyaanya mau apa tidak melakukan penghematan anggaran dan menunda proyek infrastruktur?” tulisnya.
Di satu sisi, akun @Boediantar4 meminta Presiden Jokowi untuk sekalian menghukum para pejabat BUMN yang gagal membawa perusahaan meroket. “Potong gaji komisaris dan pejabat yang BUMN-nya rugi,” tulisnya. [wip]