(IslamToday ID) – Pembunuhan terhadap Ketua MUI Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) Ustaz Aminurrasyid Aruan sungguh mengejutkan. Apalagi, jenazah Aminurrasyid ditinggalkan pelaku begitu saja di sekitar parit.
Polres Labura sudah menangkap pria berinisial AD alias Anto Dogol (35) sebagai pelaku pembunuhan. Ia sudah dibekuk sejak Selasa (27/7/2021). Sebelum tertangkap, AD sempat bersembunyi di kebun sawit.
Kabid Humas Polda Sumatra Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, polisi melakukan penyelidikan setelah memperoleh laporan warga mengenai pembacokan terhadap Aminurrasyid. Menurutnya, pembunuhan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu, korban baru saja pulang mencari rumput untuk pakan hewan peliharaannya di ladang. Korban lalu mengendarai motor hingga melintas di Jalan Utama Lingkungan VI Panjang Bidang II di kawasan Gunting Saga, Labura.
“Selanjutnya, tiba-tiba tersangka muncul dari sebelah kiri dan membacok leher korban hingga menyebabkan korban terjatuh dari sepeda motor lalu masuk ke parit,” kata Hadi, Kamis (29/7/2021).
Akibat serangan AD, korban sampai jatuh ke parit. Setelah itu, AD membacok korban berkali-kali.
Hadi menyebut ada lima luka yang dialami korban akibat pembacokan itu, yakni pada bagian pergelangan tangan kiri, leher belakang, telinga kiri, pelipis kiri, dan luka robek pada kepala belakang.
“Tersangka melarikan diri setelah membacok korban,” ucap Hadi seperti dikutip dari Republika.
Polisi segera bertindak untuk menangkap AD. Ternyata, AD tengah bersembunyi di perkebunan sawit milik warga ketika lari dari kejaran polisi.
“Kepolisian langsung melakukan pencarian dan menemukan tersangka yang bersembunyi di lahan perkebunan buah kelapa sawit milik masyarakat,” ujar Hadi.
Dalam proses penyelidikan, pihak kepolisian mengumpulkan keterangan saksi, yaitu MS (17), TH (18), M (35), dan EF (36), yang melihat aksi pembacokan.
Tersangka AD dijerat pasal 340 subsider pasal 338, 351 ayat (3) KUHP akibat perbuatannya. Isi pasal itu mengenai tindakan dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu untuk menghilangkan jiwa orang lain alias pembunuhan.
Hadi menyebut pelaku membunuh korban karena punya dendam. Pelaku merasa tak terima dengan nasihat yang berkali-kali disampaikan oleh korban. “Iya, dendam, sakit hati, karena tersangka tidak terima sering dinasihati dan agar tidak mencuri di kebun milik korban,” kata Hadi.
Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni menyampaikan Muhammadiyah sangat prihatin atas peristiwa pembunuhan Ketua MUI Labura. Syafiq meminta agar kasus pembunuhan ini diusut tuntas.
“Apapun alasannya, tindak kekerasan liar tanpa jalur hukum, apalagi pembunuhan terhadap seseorang, tidak boleh terjadi. Karena itu, tragedi itu harus diusut tuntas dan diberikan hukuman yang seadil-adilnya,” katanya melalui pesan elektronik.
Ia juga meminta agar semua pihak tenang dan tetap waspada menanggapi kasus pembunuhan Ketua MUI Labura ini, apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini.
Tindakan Terkutuk
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengutuk keras tindakan pembunuhan terhadap Ustaz Aminurrasyid Aruan. “MUI mengutuk dengan keras tindakan pembunuhan terhadap Ketua MUI Labura Aminurrasyid Aruan yang telah dilakukan oleh si pelaku secara sadis. Ini jelas-jelas merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat terkutuk,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Ia pun memberikan apresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, terutama kepada Kapolres Labura AKBP Deni Kurniawan dan anak buahnya yang dalam waktu singkat dapat mengungkap dan menangkap si pelaku.
“MUI meminta pihak kepolisian untuk dapat sesegera mungkin membongkar motif dari pembunuhan ini dan memprosesnya untuk diseret ke pengadilan,” ucapnya.
Menurut Anwar, proses hukum ini sangat penting ditegakkan kepada yang bersangkutan agar semua orang menyadari bahwa nyawa manusia itu sangat bernilai dan berharga. “Apalagi, di dalam agama Islam, menghilangkan nyawa satu orang itu sama artinya dengan menghilangkan nyawa seluruh umat manusia di atas muka bumi ini,” katanya.
Oleh karena itu, tambahnya, perbuatan pelaku pembunuhan tersebut benar-benar merupakan sebuah perbuatan dan tindakan yang sangat biadab dan terlaknat yang tidak boleh ditoleransi sama sekali.
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ketua MUI Labura Aminurrasyid Aruan. Ia menganggap kasus pembunuhan terhadap Aminurrasyid sudah melukai rasa kemanusiaan.
Jazilul memanjatkan doa dan dukungan untuk keluarga Aminurrasyid agar sabar dan tabah menghadapi cobaan. “Peristiwa ini melukai rasa kemanusiaan kita sekaligus menjadi pelajaran betapa rentannya keadaan masyarakat kita,” katanya, Rabu (28/7/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Jazil tersebut merasa prihatin atas kasus pembunuhan Aminurrasyid. Ia bingung mengapa pelaku bisa melakukan pembunuhan seperti itu. Ia mendesak pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Kok masih ada manusia sesadis itu. Segera seret pelaku ke pengadilan dan hukum maksimal, seberat beratnya,” ujar petinggi PKB itu.
Di sisi lain, Jazilul menilai pembunuhan terhadap Aminurrasyid semakin membuat Rancangan Undang-Undang Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama (RUU PTASA) kian urgen. RUU tersebut sudah diputuskan menjadi RUU Prolegnas Prioritas 2020. Namun, ia menyebut pembahasan dan pengesahannya terkendala pandemi Covid-19.
“Kita dukung agar DPR segera membahas dan menyelesaikan RUU perlindungan tokoh agama,” ucap Jazilul. [wip]