(IslamToday ID) – Wakil Ketua MUI Anwar Abbas menilai isu tentang adanya perubahan iklim yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden merupakan peringatan akan datangnya bahaya yang mengancam seluruh dunia, bukan hanya Indonesia.
Atas dasar tersebut, ia meminta masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta jangan sampai menganggap remeh pernyataan Biden itu. Sebelumnya, Biden menyebut Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.
“Pernyataan Joe Biden ini hendaknya jangan kita anggap enteng,” kata Anwar seperti dikutip dari RMOL, Senin (2/8/2021).
Ia tidak ingin ada lagi pihak-pihak yang menyepelekan masalah. Seperti di saat awal virus corona datang. Pandangan ini yang kemudian membuat Indonesia harus mengalami pandemi selama lebih dari 1,5 tahun dengan intensitas sebaran virus yang masih meningkat.
Anwar berharap agar para pemimpin dan ilmuwan di Indonesia, yang memiliki keahlian dalam bidang perubahan iklim dan pemanasan global untuk bersatu dan melakukan kajian yang bisa berkontribusi untuk menyelamatkan Indonesia bahkan dunia.
“Dan kepada pemerintah sendiri karena bagaimanapun juga persoalan perubahan iklim dan pemanasan global ini tidak bisa kita tangani sendiri, tapi harus secara bersama-sama dengan negara-negara lain melalui badan-badan dan kesepakatan-kesepakatan tingkat dunia,” ucapnya.
Ia menambahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa perubahan iklim terjadi lantaran pesatnya pembangunan yang ada di seluruh dunia, hingga menimbulkan emisi karbon yang semakin meningkat hingga mendorong terjadinya kenaikan suhu. Hal itu jelas menimbulkan dampak katastropik yang mengerikan dan mengancam dunia.
“Terutama negara kita Indonesia dan lebih-lebih lagi Kota Jakarta karena seperti dikatakann Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan setiap tahunnya,” tandasnya.
Oleh karena itu, lanjut Anwar, jika memang permukaan tanah di Jakarta setiap tahun menurun lalu permukaan air laut karena pemanasan global meningkat karena mencairnya es yang ada di kutub utara dan kutub selatan. Maka sudah jelas dan pasti banjir rob di daerah belahan utara Kota Jakarta dan di beberapa daerah rendah di pinggir pantai lainnya di Indonesia tentu akan terjadi.
“Untuk itu, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah harus berkoordinasi memikirkan bagaimana negara kita bisa berkontribusi bersama negara-negara lain di dunia untuk menghambat dan mencegah terjadinya perubahan iklim global tersebut dan secara nasional,” tutupnya. [wip]