(IslamToday ID) – Seorang warganet mengadu ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan pakaian yang dikenakan atlet voli pantai putri di ajang Olimpiade Tokyo yang disiarkan di televisi.
Layaknya cabang olahraga lain, pertandingan voli pantai juga disiarkan di Indonesia meski tanpa wakil negara di cabang olahraga (cabor) itu.
Warganet yang mengadu ke KPI tersebut atas nama Siti Musabikha. Ia menilai tayangan voli pantai putrid tersebut mengandung unsur yang tidak baik atau pornografi.
Aduan itu kini viral di media sosial. Dalam jepretan layar yang tersebar tampak Siti Musabikha komplain karena stasiun televisi tidak melakukan sensor kepada pemain yang mengenakan bikini.
“Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan,” tulisnya seperti dikutip dari Suara.com, Rabu (4/8/2021).
“Mengingat, hal vulgar lainnya saja disensor/diblur. Tapi kenapa ini tidak,” imbuhnya.
Siti Musabikha juga melayangkan protes karena gelaran olahraga sejagat itu ditayangkan di saat yang sama dengan tayangan dakwah.
“Apalagi biasanya slot waktu itu dipakai pengajian Mama Dedeh, agak ironi sebenarnya. Banyak cabang Olympic lain (yang lebih santun pakaiannya) yang bisa disiarkan,” tulisnya lagi.
“Saya harap KPI bisa menegur Indosiar untuk menggantinya dengan tayangan yang lebih layak. Terima kasih banyak,” tambahnya.
Menanggapi aduan itu, KPI merespons dengan mencari bukti-bukti yang ada. “Kami sudah menerima laporan dan sementara ini sedang mencari bukti siaran itu ditayangkan pukul berapa, di stasiun TV atau streaming di mana,” kata Wakil Ketua KPI Mulyo Hadi Purnomo seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (4/8/2021).
Ia menjelaskan dalam menegakkan aturan, KPI tetap mengikuti ketentuan cara berpakaian sesuai dengan aturan yang diterapkan induk organisasi olahraga tersebut.
Menurutnya, KPI tidak bisa memberikan intervensi terhadap cara berpakaian dalam siaran olahraga karena ranah KPI adalah soal siarannya, terutama yang ditayangkan secara langsung.
“Dalam hal siaran olahraga terutama yang live itu kita mengikuti. Jadi setiap cabor itu ada ketentuan cara berpakaian. Renang seperti apa, atletik seperti apa, dan termasuk bola voli pantai. Jadi kita enggak bisa memaksakan harus begini-begitu karena itu tayangan live,” terang Mulyo.
Ia mengatakan akan tetap menelusuri jam tayangan pertandingan voli pantai tersebut. Apabila stasiun televisi menayangkan pertandingan tersebut bukan dalam program live, KPI baru akan menindaklanjuti.
“Kami pastikan dulu apa itu siaran live atau bukan. Kalau bukan live dan ditayangkan ulang, itu baru kami cermati,” pungkasnya. [wip]