(IslamToday ID) – Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) pernah mengundang Taliban dan pemerintah Afghanistan ke Indonesia untuk membicarakan perdamaian. Upaya itu dilakukan saat JK masih menjabat sebagai Wapres pada periode 2014-2019.
JK mengatakan, ketika itu PBB memberikan label teroris terhadap Taliban sehingga mereka tidak diizinkan keluar dari wilayah Afghanistan.
“Terpaksa saya minta Menlu (Menteri Luar Negeri) untuk mencabut gelar teroris itu di PBB. Kebetulan Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan (PBB), berhasil untuk memberi izin segenap orang tahap pertama,” kata JK dalam diskusi bertajuk ‘Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia’ seperti dikutip dari Kompas, Ahad (22/8/2021).
“Kemudian saya undang mereka ke Indonesia dan katakanlah kita berunding di Jakarta,” tuturnya. Menurut JK, kedua pihak memiliki kesepahaman tentang prinsip perdamaian.
Selain itu, kata JK, salah satu tujuan mengundang Taliban ke Indonesia yakni agar mereka mempelajari bahwa Islam dapat tumbuh secara moderat. Oleh karena itu, ia mengajak delegasi Taliban berkeliling ke sejumlah pesantren di sekitar Jakarta.
“Untuk melihat bahwa Islam itu juga dapat tumbuh dengan cara moderat dapat berjalan dengan baik, dengan damai, karena itu saya undang lihat pesantren di sekitar Jakarta,” ucapnya.
JK menuturkan, Indonesia merupakan negara pertama yang dikunjungi Taliban, di luar Afghanistan dan Pakistan.
Selain Taliban, Indonesia juga mengundang pemerintah Afghanistan. Ia menyebutkan pemerintah pernah mengundang sekitar 100 anak muda Afghanistan dari tingkat SMP hingga mahasiswa. Kemudian mereka tinggal di salah satu pesantren di daerah Jawa Tengah.
Bahkan, ia juga mengundang generasi muda Afghanistan untuk belajar terkait pertambangan di Indonesia. Sebab, menurutnya, wilayah di sekitar Afghanistan kaya dengan sumber daya alam mineral namun masih sedikit ahli di bidang tersebut. “Dan itu mereka sangat senang akan partisipasi Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, JK menuturkan pemerintah Afghanistan pernah meminta Indonesia menggelar pertemuan ulama dari tiga negara, yakni Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia pada 2018. Pertemuan tersebut digelar di daerah Bogor.
Saat itu Afghanistan masih dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani. “Alhamdullah pertemuan itu sangat sukses, ada deklarasi Bogor yang meminta bahwa penyelesaian (konflik) itu diselesaikan secara islami, dengan damai,” ucapnya. [wip]