ISLAMTODAY — Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta menegaskan, bahwa daripada mengkhawatirkan dampak Taliban, lebih penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi dampak persaingan antara Amerika Serikat dengan China.
“Jauh lebih penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi residu dari persaingan Amerika Serikat melawan Tiongkok,” pungkas Anis Matta dalam seminar bertajuk “Dampak Berkuasanya Kembali Taliban Bagi Keamanan Indonesia” yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Unity in Diversity, Jumat (10/9).
Tambahnya lagi, letak geografis Indonesia berdekatan dengan titik konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, yaitu di Laut China Selatan.
Anis Matta berpandangan bahwa kekuatan militer Indonesia sudah terlalu lama tidak memiliki pengalaman perang berskala besar.
Berbeda dengan negara Vietnam yang pernah terlibat dalam peperangan berskala besar dengan Amerika Serikat.
“Di luar dari tidak punya pengalaman perang yang (berskala, red.) besar, kita juga tidak punya operasi intelijen global yang memadai untuk menyediakan informasi yang kita perlukan dalam membuat analisis keamanan yang akurat,” tandasnya.
Menurutnya, kedua hal tersebut yang harus dipersiapkan oleh Indonesia untuk mengantisipasi residu persaingan antara Amerika Serikat melawan China.
Anis Matta menyebutkan bahwa Indonesia telah berulang kali menerima residu dari persaingan antarnegara.
Ia mengatakan bahwa peristiwa G30S PKI, merupakan residu yang diterima oleh Indonesia akibat Perang Dingin.
“Masuknya Jepang ke Indonesia juga merupakan residu dari Perang Pasifik,” jelas Ketum Partai Gelora ini.
Menurut Anis Matta, mundurnya Amerika Serikat dari Afghanistan diakibatkan oleh bergantinya prioritas negara tersebut.
Sebelumnya, Amerika Serikat menyerukan “War on Terror” yang menjadi prioritas dari kebijakan luar negeri negara tersebut.
Akan tetapi, saat ini, Amerika Serikat telah mengganti prioritas dan meletakkan fokus pada persaingan dengan China.
Pergantian prioritas tersebut yang mengakibatkan Amerika Serikat tidak bertindak agresif di Afghanistan.
Oleh karena itu, yang menjadi kekhawatiran Anis Matta saat ini adalah residu persaingan antara Amerika Serikat dengan China, bukan pengaruh berkuasanya Taliban di Afghanistan.
“Yang penting adalah bagaimana Indonesia tidak menjadi collateral damage dari konflik supremasi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok,” tandasnya.
Sumber: ANTARA