(IslamToday ID) – Tersangka penistaan agama yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu, M Kace alias Kece dianiaya di dalam rutan. Terduga pelaku penganiayaan adalah Irjen Pol Napoleon Bonaparte (NB), terpidana kasus penerimaan suap dari terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.
Tak hanya memukuli, Napoleon juga melumuri Kace dengan kotoran manusia. Hal ini didapat dari hasil pemeriksaan perkara tersebut yang kini ditangani Bareskrim Polri.
“Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi seperti dikutip dari Antara, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, peristiwa itu terjadi tepat pada hari yang sama saat Kece mengalami penganiayaan di sel isolasi rutan Bareskrim Polri.
Kotoran manusia itu, kata Andi, sudah disiapkan Napoleon di dalam selnya. Seorang saksi mengaku diperintah mengambil kotoran tersebut lalu Napoleon melumurinya ke wajah dan tubuh Kece.
“Salah satu saksi diperintahkan NB untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar NB, kemudian NB sendiri yang melumuri,” ungkap Andi.
Napoleon merupakan pihak terlapor perkara penganiayaan yang dilaporkan Kece ke Bareskrim Polri pada 26 Agustus. Kece ditangkap kepolisian karena kasus penistaan agama pada 24 Agustus.
Perkara penganiayaan ini sudah masuk tahap penyidikan oleh Bareskrim Polri, sejauh ini ada tiga saksi yang diperiksa. Namun ia belum dapat menjelaskan secara rinci mengenai identitas lengkap dari para saksi yang diduga turut terlibat dalam peristiwa tersebut.
Ia menuturkan, sejauh ini perkara itu masih dalam proses penyidikan dan belum ada tersangka yang dijerat. Polisi telah memeriksa enam orang saksi. “Ada enam saksi yang sudah diperiksa termasuk korban. Besok dijadwalkan akan memeriksa tujuh saksi lagi,” jelasnya.
Andi menjelaskan, saksi yang diperiksa dalam peristiwa itu merupakan para penghuni rutan yang terdiri dari tahanan dan petugas jaga.
Sebelumnya, beredar surat terbuka di kalangan media yang diduga ditulis Napoleon Bonaparte. Dalam surat diekspresikan bahwa Napoleon tak suka atas perbuatan Kece.
“Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Alquran, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku. Karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” tulis surat itu. [wip]