(IslamToday ID) – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan hukum mungkin bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan. SBY bicara tersebut di tengah babak baru kisruh Partai Demokrat.
Terbaru, Yusril Ihza Mahendra menjadi kuasa hukum kader kubu Moeldoko yang menggugat AD/ART Demokrat ke Mahkamah Agung (MA).
“Money can buy many things, but not everything. Mungkin hukum bisa dibeli, tapi tidak untuk keadilan,” kata SBY dalam cuitannya, Senin (27/9/2021).
SBY mengaku masih percaya pada integritas para penegak hukum. Ia berharap para penegak hukum berjuang agar hukum tidak berjarak dengan keadilan.
“Sungguh pun saya masih percaya pada integritas para penegak hukum, berjuanglah agar hukum tidak berjarak dengan keadilan,” kata SBY seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia tidak menyinggung secara gamblang kasus kepengurusan Demokrat yang ingin diambil alih. Akan tetapi, SBY menyatakan itu di tengah kisruh memasuki babak baru, yakni keterlibatan Yusril Ihza Mahendra yang merupakan mantan menterinya.
Yusril menjadi kuasa hukum empat kader kubu Moeldoko yang menggugat AD/ART Demokrat ke MA. Yusril mengklaim judicial review materiil atas isi AD/ART partai adalah sesuai yang baru.
Menurutnya, gugatan tersebut akan menjadi tolok ukur bagi partai lain andai dikabulkan oleh majelis hakim, untuk demokratisasi partai politik.
Menurut Yusril, saat ini ada kekosongan dari otoritas negara yang memeriksa dan menguji AD/ART partai guna memastikan tidak bertentangan dengan undang-undang dan UUD.
“Harus ada lembaga yang berwenang menguji AD/ART untuk memastikan apakah prosedur pembentukannya dan materi muatannya sesuai dengan undang-undang atau tidak,” katanya, Kamis (23/9/2021).
Beberapa elite Partai Demokrat merespons. Petinggi Demokrat Andi Arief menilai Yusril tengah membangun fiksi terkait gugatannya.
Teranyar, Andi bilang tak khawatir dengan langkah hukum Yusril. Ia khawatir kekuasaan akan ikut campur karena kamar gelap kekuasaan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
“Yang kami takutkan bukan mulutnya Yusril, tapi kamar gelap kekuasaan yang akan dimainkan Moeldoko untuk memainkan rencana busuknya,” kata Andi, Senin (27/9/2021). [wip]