(IslamToday ID) – Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan KPK enggan menanggapi tuntutan massa aksi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) yang sedang melakukan aksi demonstrasi di dekat Gedung Merah Putih.
Menurutnya, KPK lebih memilih melanjutkan tugas-tugas pencegahan dan pemberantasan korupsi. “KPK tetap fokus terhadap kerja-kerja pemberantasan korupsi, sehingga kami tidak ingin berdinamika menanggapi isu ini,” kata Ali melalui keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).
Ia mengklaim lembaganya selalu mendengarkan saran dan masukan dari mahasiswa. KPK, lanjutnya, banyak berkolaborasi dengan kampus melalui implementasi pendidikan antikorupsi, perekaman sidang tindak pidana korupsi, hingga penajaman ide-ide baru strategi pemberantasan korupsi melalui berbagai aktivitas dan program. Semua itu membutuhkan sumbangsih nyata dari mahasiswa.
“Sebagai seorang pembelajar, kami yakin teman-teman mahasiswa bisa melihat fakta-fakta secara jernih dan mampu mengelaborasinya dalam gagasan dan aksi yang konkret,” ucap Ali seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia berharap publik tidak terpicu terhadap berbagai hal yang kontraproduktif dengan kerja-kerja pemberantasan korupsi.
“Karena tantangan dan tugas pemberantasan korupsi ke depan masih banyak yang harus kita kerjakan. Soliditas dan sinergisitas para pihak penting untuk mewujudkan harapan kita bersama, masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera,” ucap Ali.
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh BEM SI dan GASAK dilakukan untuk menuntut pembatalan pemecatan 57 pegawai KPK pada 30 September mendatang. Termasuk terhadap Novel Baswedan.
Adapun aksi turun ke jalan ini merespons sikap diam Presiden Jokowi terhadap surat yang telah disampaikan mahasiswa. Sebelumnya, mahasiswa meminta Jokowi memulihkan status para pegawai yang akan dipecat.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri tengah berada di Jambi. KPK mengklaim agenda Firli di Jambi sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Kegiatan itu dalam rangka pelaksanaan program pemberantasan korupsi terintegrasi di Jambi.
Di luar Gedung Merah Putih, jumlah massa aksi dari BEM SI bertambah dengan kedatangan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang bergabung. Massa aksi dari UNJ langsung masuk ke dalam barisan yang sedari tadi sudah berada di sekitar Gedung KPK.
Dengan demikian, jumlah massa BEM SI yang menggelar unjuk rasa semakin banyak. Aparat kepolisian pun makin mempertebal barisan. Sejauh ini, mobil water cannon sudah bersiaga.
Massa BEM SI juga sempat terlibat aksi dorong dengan aparat. Mulanya mahasiswa ingin merangsek ke halaman Gedung KPK untuk berorasi. Namun, aparat kepolisian menghadang dengan membuat barisan yang rapat. Kepolisian tidak mau memberi akses karena mahasiswa tidak mematuhi protokol kesehatan.
Mahasiswa yang kecewa lalu mendorong barisan aparat yang menghadang. Massa pedemo ingin maju agar bisa mendekati halaman Gedung KPK untuk menyampaikan aspirasinya.
“Adik-adik kita semua bersaudara. Kita sama-sama bersaudara. Kita kedepankan ketertiban. Anggota tolong tidak terpancing. Di depan personel Polri adalah saudara kita,” ujar anggota kepolisian. [wip]