(IslamToday ID) – Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Luhut B Pandjaitan berbicara soal penanganan Covid-19 yang awalnya direndahkan banyak orang, tak terkecuali masyarakat Tanah Air sendiri di acara ‘Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021’.
“Kita buktikan dengan penanganan Covid-19 Indonesia dipuji banyak negara, dimana awalnya kita di-bully, dilecehkan bangsa sendiri,” kata Luhut seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (15/10/2021).
Ia mengklaim situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air turun 98,4 persen dari puncak per 15 Juli. Khusus untuk Jawa dan Bali turun 98 persen juga dari puncak per 15 Juli.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengungkapkan dalam penanganan Covid-19, terdapat empat strategi. Mulai dari deteksi, teurapetik, vaksinasi, dan perubahan perilaku.
Pada deteksi dapat melakukan skrining. Dengan begitu dapat mendeteksi bagi mereka yang ada kemungkinan terpapar Covid-19.
“Pada saat kita sudah masuk situasi yang sudah tidak terlalu berat seperti ini, maka yang harus kita lakukan adalah skrining di tingkat masyarakat untuk meningkatkan mereka kemungkinan terpapar dan melakukan tracing,” kata Dante.
Penguatan tracing dan skrining, lanjutnya, sangat penting. Apalagi jika Indonesia menghadapi gelombang tiga Covid-19.
Hal itu mungkin dapat dicegah agar kasus tidak naik secara signifikan. Strategi lainnya yakni teurapetik bisa dilakukan di rumah sakit (RS) dengan mengkonversi tempat tidur jika kasus melonjak.
“Yang tadinya tidak disediakan untuk Covid-19 dikonversi menjadi tempat tidur untuk Covid-19. Kita menyediakan 30-40 persen tempat tidur yang bisa setiap saat kemudian bisa dialihkan,” jelasnya.
Selain konversi tempat tidur penting juga melakukan vaksinasi. Dante mengatakan ini jadi salah satu mandatori untuk meningkatkan respons proteksi di masyarakat.
Namun, strategi paling penting selain tiga lainnya adalah perubahan perilaku. Ini termasuk melakukan isolasi pergerakan populasi di masing-masing wilayah dikenal dengan PPKM.
“Dari deteksi, teurapetik dan vaksinasi paling penting adalah perubahan perilaku. Kita menyesuaikan dengan tingkat level situasi yang ada di tempat daerah. Kita tidak melakukan lockdown tapi melakukan isolasi tingkat aktivitas di masing-masing region yang kita kenal sebagai PPKM,” kata Dante. [wip]