(IslamToday ID) – Ekonom senior Faisal Basri dengan tegas meminta pemerintah menghentikan proyek pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru, food estate, hingga kereta cepat.
Menurutnya, lebih baik anggaran untuk proyek tak mendesak tersebut digunakan untuk membantu masyarakat tidak mampu agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan nilai bantuan sosial (bansos) yang diberikan.
“Jadi ayo kita perluas (bantuan sosial), hentikan food estate, hentikan pembangunan IKN, hentikan kereta cepat, kita tidak mati karena itu,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (19/10/2021).
Lanjutnya, saat ini yang perlu diberikan bantuan bukan hanya 40 persen kelompok terbawah, tetapi juga hingga 60 persen terbawah. Saat ini, kelompok 60 persen terbawah ini statusnya insecure atau hidupnya belum tenang.
Sehingga ia mempertanyakan kenapa pemerintah justru menghentikan pemberian bantuan ke masyarakat tersebut. Padahal seharusnya mereka yang dibantu untuk tetap bisa bertahan di tengah tekanan pandemi.
“Kereta cepat mau pakai Silpa tahun lalu, gila nggak? Silpa tahun lalu dipakai untuk pembangunan kereta cepat, tapi untuk rakyat 9 juta sekian yang dapat JKN dihapus oleh Bu Risma (Menteri Sosial). Jadi ayo kita bicara realistis dan konsisten,” jelasnya.
Di sinilah ia menilai fungsi Kementerian Keuangan harus masuk untuk bisa memutuskan mana yang penting dan diperlukan di kondisi seperti ini.
“Kementerian Keuangan menurut saya fungsinya rem, bukan mengiyakan apa yang diinginkan para menteri dan presiden itu. Tunjukkan konsekuensinya seperti dulu Pak Budiono dan Bu Sri Mulyani itu berani mengatakan tidak pada pembangunan monorel kepada wakil presiden,” pungkasnya. [wip]