(IslamToday ID) – Pemerintah berencana menerapkan kebijakan pengetesan PCR pada semua moda transportasi. Hal itu dalam rangka mencegah kenaikan kasus Covid-19, terutama selama Natal dan tahun baru 2022.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan kasus Covid-19 berpotensi meningkat selama periode Natal dan tahun baru 2022. Sehingga, pemerintah secara bertahap akan menerapkan pengetesan PCR pada moda transportasi.
“Secara bertahap penggunaan tes juga akan diterapkan pada transportasi lain selama mengantisipasi periode Natal dan tahun baru,” ujar Luhur seperti dikutip dari Asumsi.co, Selasa (26/10/2021).
Ia mencontohkan kenaikan kasus di Bali selama periode Natal dan tahun baru tahun 2020. Saat itu, mobilitas masyarakat tetap tinggi meski PCR menjadi syarat penerbangan ke Bali.
Bahkan, Luhut berkata, mobilitas di Bali saat ini sudah seperti saat Natal dan tahun baru 2020. Sehingga berpotensi meningkatkan risiko kenaikan kasus Covid-19.
Pemerintah saat ini hanya menerapkan kebijakan PCR bagi penumpang pesawat. Luhut menyebut kebijakan ini untuk menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, terutama di sektor pariwisata.
Luhut mengakui pemerintah mendapat kritik soal PCR hanya bagi penumpang pesawat, terlebih saat kasus Covid-19 menurun. Ia menjelaskan kebijakan itu lantaran pemerintah melihat risiko penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat sejalan dengan mobilitas penduduk yang meningkat selama beberapa pekan terakhir.
“Saya ingin tegaskan, kita belajar dari banyak negara yang melakukan relaksasi aktivitas masyarakat dan protokol kesehatan. Kemudian kasusnya meningkat dahsyat meskipun tingkat vaksinasi mereka jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia, misalnya di Inggris,” ujarnya.
Luhut meminta semua pihak tidak lengah terhadap penurunan kasus sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Ia tidak ingin ada keributan jika pemerintah membiarkan situasi yang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.
Menurutnya, pemerintah sudah cukup berpengalaman menangani Covid-19. Namun, ia tetap menerima masukan dari publik. [wip]