(IslamToday ID) – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akhirnya buka bicara perihal pencurian besi proyek di lokasi DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Besi proyek yang dicuri hingga 118 ton itu dianggap bukanlah bagian dari komponen utama dari konstruksi lintasan proyek. Melainkan besi untuk kebutuhan temporary support seperti H-beam, scaffolding dan sebagainya.
Menurut Corporate Secretary KCIC Mirza Soraya, pencurian besi-besi untuk kebutuhan temporary support proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu dilakukan pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di area konstruksi.
Mirza menekankan perusahaan saat ini sudah meningkatkan keamanan di seluruh area tersebut, termasuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat.
Pos penjagaan serta CCTV pun ditambah khususnya di lokasi yang rawan pencurian. Lalu, pagar pembatas pun ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol.
Selain itu, peningkatan mobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala terhadap material dan peralatan bantu juga dilakukan, serta melakukan review dan monitoring secara lebih intens.
“Seluruh pihak proyek KCJB terus meningkatkan pengamanan yang maksimal atas aset-aset di proyek KCJB terutama di titik rawan, sehingga kejadian serupa tidak terulang,” katanya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (12/11/2021).
Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Makasar telah berhasil menangkap lima dari sembilan pelaku pencurian setelah dilakukan pengintaian secara berkala.
Dari penangkapan tersebut, diamankan barang bukti berupa H-beam 6 meter sebanyak 7 pcs, serta mobil pikap yang digunakan pelaku untuk membawa besi curian tersebut. Namun, hingga saat ini masih ada empat pelaku yang berstatus DPO.
“Pihak kontraktor telah berkoordinasi dengan subkon dan juga pengamanan kepolisian Polsek Makasar Pinang Ranti terkait hal tersebut, sehingga dapat dilakukan penangkapan terhadap lima dari sembilan pelaku. Barang bukti sudah diamankan namun empat pelaku lain masih dalam proses pencarian oleh pihak berwenang,” jelasnya.
Terkait dugaan keterlibatan orang dalam, Mirza mengatakan sampai saat ini belum mendapati indikasi adanya hal tersebut. Perusahaan akan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus pencurian ke pihak kepolisian.
“Kami belum mendapat indikasi adanya keterlibatan orang dalam dan hal ini menjadi wewenang pihak kepolisian. Kami juga akan memberikan dukungan penuh bagi kepolisian untuk menangkap semua pelaku,” katanya. [wip]