(IslamToday ID) – Massa reuni 212 mulai memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta. Massa semakin banyak datang dari arah Jalan Thamrin.
Melihat hal itu, polisi langsung bergerak untuk meminta massa membubarkan diri dan segera meninggalkan area Patung Kuda dan sekitarnya.
Mereka mendengarkan imbauan polisi. Massa berjalan berbalik arah ke Bundaran HI dengan kawalan polisi.
Sambil berjalan, massa terus mengumandangkan selawat. Mobil komando juga tampak berjalan menuju ke arah Bundaran HI. Belum diketahui apakah massa memilih bubar atau bertahan di Bundaran HI.
PA 212 nekat menggelar reuni 212 di kawasan Patung Kuda. Mereka semula mau mengadakan di Masjid Az-Zikra Sentul, tapi tidak diizinkan karena masih berduka atas meninggalnya putra (alm) Ustaz Arifin Ilham, Ameer Azzikra.
Salah seorang massa aksi, Zaki mengungkapkan kekecewaannya karena aparat tak mengizinkan dan memberi ruang bagi mereka mengikuti Reuni 212 seperti yang direncanakan semula.
Pria berusia 40 tahun ini juga mengakui bahwa aksi yang ia lakukan adalah aksi spontan. Ia memutuskan datang menghadiri reuni 212 yang direncanakan berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wijaya saat mendapatkan informasi.
Ia pun menjelaskan tidak berkomunikasi secara langsung dengan pihak panitia reuni 212. “Tidak ada, saya tidak ada hubungan, karena ini aksi spontanitas saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Lapangan (Korlap) Reuni 212, Ismail Ibrahim menyatakan kegiatan dengan tajuk ‘Aksi Super Damai 212’ tetap sesuai rencana akan digelar di area Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, hari ini.
“Belum ada perubahan,” kata Ismail seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (2/12/2021) pagi.
Ia menyatakan rencana aksi tersebut akan digelar pada pukul 08.00 WIB. Bahkan, pihak Korlap sudah mengeluarkan intruksi terkait Aksi Super Damai 212 yang wajib ditaati peserta.
Aparat kepolisian melarang reuni 212 digelar lantaran alasan pandemi Covid-19. Sejumlah jalan sekitar Monas dan Istana Kepresidenan ditutup. Rekayasa lalu lintas pun dilakukan guna mengantisipasi kemacetan akibat penutupan jalan.
Bahkan ruas jalan menuju Jakarta juga disekat oleh kepolisian. Pergerakan massa yang ingin menghadiri reuni 212 dibatasi.
Pemprov DKI Jakarta pun tidak memberi izin karena Satgas Penanganan Covid-19 keberatan jika ada agenda yang menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi. Polisi juga ingin menindak tegas jika ada pihak yang masih ngotot mengadakan acara. [wip]