(IslamToday ID) – Lagi-lagi ulah aparat menjadi sorotan. Kali ini viral video diduga oknum polisi memaki dan mengancam orang yang melapor sebagai korban perkosaan di Rokan Hulu, Riau. Polisi mengumpat sang korban, perempuan berinisial Z, dengan kata-kata kasar.
Dari video amatir berdurasi 2 menit 30 detik itu, terdengar suara dua orang marah-marah. Kedua orang yang tak jelas wajahnya itu diduga anggota dari Polsek Tambusai Utara, Rokan Hulu.
“Kalian sudah dibantu polisi kok kayak gitu balasan kalian. Lain kali kalau ada masalah jangan kalian melapor ke kantor ya,” tegas oknum polisi itu dengan nada tinggi seperti dikutip dari DetikCom, Rabu (8/12/2021).
Lalu oknum polisi itu menuding keluarga Z dan suaminya berinisial S merekayasa kasus. Kalimat ancaman berulang kali diutarakan kepada korban Z dan sang suami. “Kami masih punya hati nurani, kalau nggak, masuk (penjara) kalian lho. Kau yang ditolong, kalian yang ditolong,” katanya.
Pria lainnya kembali melontarkan kalimat ancaman. Ia menyebut korban Z seperti pelacur saat datang ke Polsek untuk melapor kasus pemerkosaan yang menimpanya.
“Jangan kayak gitu, pas datang kayak gitu, nangis-nangis kau. Udah kayak gini kau… (suara tidak jelas, red),” cetus pria lainnya.
Oknum itu kemudian meminta korban dan suaminya datang ke Polsek Tambusai Utara. Jika tidak, mereka diancam akan dijadikan tersangka.
“Kau bawa itu besok, jangan salahkan aku. Kutunggu kalian besok jam 8, lewat dari jam 10, kubuat kalian tersangkanya,” tegas pria tersebut.
Korban yang merasa dipojokkan dan dihina pun emosional. Suami korban, S minta polisi bertindak adil dan tidak terus-terusan mengancam keluarganya.
“Bapak ngancam-ngancam awak terus, polisi ngancam awak. Awak korban kok diancam,” jawab S dengan nada kesal di video tersebut.
Pengacara korban, Andri Hasibuan, saat dikonfirmasi membenarkan keributan di video itu adalah klien dan suaminya. Upaya intimidasi dan ancaman itu diterima korban belum lama ini.
“Iya betul, sudah saya tanyakan. Korban dan suaminya juga membenarkan (video viral),” kata Andri.
Sementara itu, Kapolsek Tambusai Utara Iptu Raja Napitupulu mengaku telah menerima video tersebut. Namun ia mengaku tak tahu siapa orang dalam video tersebut.
“Video yang saya dapat tidak ada (terlihat) wajahnya. Kalau itu kurang tahu kita, kalau tanya Kanit Reskrim enggak katanya,” kata Raja membantah video yang viral.
Raja mengaku sudah bertanya kepada Kanit Reskrimnya yang baru saja menjabat, Bripka Jupri Lumban Gaol. Jupri membantah mengancam korban.
“Kanit lama belum saya tanya. Kalau Kanit yang baru Pak Jupri saya tanya nggak ada (pengancaman). Ya bagus tanya sama dia saja,” ucap Raja sambil mematikan sambungan telepon. [wip]