(IslamToday ID) – Baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran, terpasang di bambu di area pengungsian korban bencana alam erupsi Gunung Semeru, Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Puluhan baliho ukuran besar terpasang di area Gunung Semeru disebar di Twitter pada Selasa (21/12/2021).
Mulai dari pintu masuk area pengungsian tampak sebuah baliho ukuran besar bermuatan foto Puan Maharani bertuliskan “Tangismu Tangisku, Ceriamu Ceriaku, Saatnya bangkit Menatap Masa Depan- Puan Maharani, Ketua DPR RI-“ , hingga sepanjang jalan tersebut dihiasi baliho Puan, masing-masing berjarak sekitar 10 meter.
Pemandangan itu terekam video dan disebar di dunia maya. Di Twitter, video tersebut disebar Selasa (21/12/2021) pukul 10.45 WIB pada akun @heraloebss dengan cuitan “Pencitraan politik di tempat bencana itu boleh2 saja asalkan tidak berlebihan, masuk ke lokasi bencana itu harus punya sense of crisis, jangan bebal”.
Perekam menunjukkan sedikitnya ada 10 baliho Puan Maharani ukuran besar yang terpasang sepanjang jalan menuju dan dari area pengungsian korban bencana alam Semeru.
10 Baliho yang terekam, terpasang di sisi jalan sepanjang kira-kira 1 sampai 1,5 kilometer dengan masing-masing baliho berjarak sekitar 10-20 meter. Dalam video si perekam tampak kaget dan mempertanyakan manfaat baliho bagi pengungsi.
DPC PDIP Lumajang langsunhg angkat bicara terkait baliho Puan Maharani yang bertebaran di sepanjang jalan menuju lokasi bencana itu. Pihak DPC mengklaim baliho tersebut tidak dibuat dan dipasang oleh partai, melainkan oleh relawan Puan Maharani.
“Kami tidak mengerti, kami hanya memasang baliho ucapan selamat datang kepada Mbak Puan sebagai anggota DPR RI,” kata Sekretaris DPC PDIP Lumajang, Bukasan seperti dikutip dari Kompas, Selasa (21/12/2021).
Pihaknya mengaku hanya memasang baliho ucapan selamat datang atas kunjungan kerja Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI. Jumlah baliho ucapan itu juga tidak banyak dan diklaim hanya berada di Kecamatan Pronojiwo.
Menurutnya, baliho Puan Maharani yang bertebaran bukan dipasang oleh pihak DPC PDIP Lumajang. Namun, baliho tersebut diduga merupakan inisiatif relawan maupun sahabat Puan Maharani. “Kalau dari partai hanya baliho ucapan selamat datang, selebihnya itu tidak paham, saya pikir relawan,” tambahnya.
Baliho Puan Maharani itu memang disertai dengan logo relawan Puan Maharani. Sebab, Pun Maharani juga memiliki relawan tersendiri. Relawan tersebut tidak berada di bawah naungan PDIP.
“Mbak Puan sudah punya komunitas di luar struktur partai, kami juga tidak tahu karena tidak dalam konteks berkomunikasi dengan komunitas juang Mbak Puan,” terangnya. [wip]