(IslamToday ID) – Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan pencopotan baliho Puan Maharani di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
“Tidak ada masalah (baliho dicopot) karena itu kewenangannya pemerintah daerah (Pemda),” ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (24/12/2021).
Hendrawan mengatakan, pihaknya juga tidak akan mengambil tindak lanjut apa-apa atas pencopotan baliho tersebut. Pasalnya, ia mengatakan langkah tersebut merupakan bentuk spontanitas para relawan di daerah.
Sementara dari partai sendiri, katanya, tidak pernah ada instruksi untuk pemasangan baliho dengan wajah Puan Maharani di wilayah Semeru. “Tentu tidak ada instruksi. Relawan bergerak dengan spontanitas,” tuturnya.
Ia menilai tindakan relawan itu bertujuan baik dan tidak ada unsur politisasi di dalamnya. Hanya saja, niat baik tersebut justru disalahgunakan oleh pihak lain di luar kepentingan kemanusiaan.
“Maksudnya baik, untuk menggelorakan gotong-royong, semangat juang, dan optimisme menjalani kehidupan. Namun kami sadar, dalam kondisi sekarang, niat baik bisa dengan mudah diframe secara politik,” ujarnya.
Belakangan setelah ramai di media sosial, Satpol PP Lumajang pun menurunkan baliho bergambar Puan tersebut yang bertebaran di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru.
Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kabupaten Lumajang Didik Budi Santoso mengatakan penertiban itu mereka lakukan lantaran baliho Puan tak memiliki izin untuk dipasang di wilayahnya.
Belakangan setelah ramai di media sosial, Satpol PP Lumajang pun menurunkan baliho bergambar Puan tersebut yang bertebaran di desa-desa terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Sementara ini mulai dari di posko Candipuro, sampai di atas, di Kamar Kajang menuju ke arah Gladak Perak,” ujarnya, Kamis (23/12/2021). [wip]