(IslamToday ID) – Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh mengatakan pers punya peran penting bagi demokrasi di Indonesia. Hal itu ia ungkapkan dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Pers dan demokrasi sebagai setali mata uang. Bahkan ada yang mengatakan salah satu pilar demokrasi bersama-sama (lembaga) eksekutif, legislatif, dan yudikatif,” kata Nuh, Rabu (9/2/2022).
“Jadi ibaratnya pers itu saudara kandung dengan (lembaga) eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Satu bapak dan satu ibu yaitu Ibu Pertiwi, NKRI,” sambungnya seperti dikutip dari DetikCom.
Menurut Nuh, kehadiran pers memiliki peran penting seperti tiga “saudara” lainnya. Ibarat keluarga, Nuh berharap ke depannya kesejahteraan para insan pers seiringan dengan yang dirasakan oleh tiga lembaga tersebut.
“Oleh karena itu dalam keluarga yang baik, sehat. Sehat nalar dan etika, dan terhormat, tidak ada saudara yang rela atau abai saudaranya terlunta-lunta, bahkan mati kelaparan. Namun yakinlah, bahwa kita semua ini keluarga yang baik dan terhormat memiliki saudara-saudara yang baik,” jelas Nuh.
Ia menambahkan, pers juga punya fungsi sebagai kontrol sosial. Ia mengatakan pers sebagai “anak bungsu” sering buat repot karena harus mengkritik demi kontrol sosial.
“Eksekutifnya baik, legislatifnya baik, dan yudikatifnya baik. Pasti punya keinginan yang kuat agar pers sebagai anak bungsu, saudara paling kecil punya kehidupan yang sehat dan kuat,” tambahnya.
“Memang pers itu terkadang, bahkan seringkali membuat repot saudara-saudaranya yang lain. Itulah yang sering diingat dan dianggap ngerepoti, karena kritiknya,” ucapnya.
Lebih lanjut Nuh pun kembali menyinggung soal regulasi publisher rights yang kini tengah didorong untuk dijadikan undang-undang. Nuh meminta dukungan penuh dari pemerintah soal regulasi tersebut.
“Dunia Pers memerlukan payung hukum untuk melindungi dirinya lewat publisher rights. Alhamdulillah, drafnya sudah kami sampaikan kepada Pak Menko Polhukam dan Kominfo beberapa bulan yang lalu. Kami yakin dan berharap insya Allah dalam waktu tidak terlalu lama payung hukum tersebut segera terbit untuk melindungi kami insan pers dari bahayanya hujan dan teriknya matahari,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengaku bangga Kota Kendari telah dipilih menjadi tuan rumah dari gelaran acara peringatan HPN 2022. Ia menyebut peringatan HPN yang digelar tiap tahun merupakan bentuk apresiasi negara terhadap insan pers Indonesia.
“Peringatan Hari Pers Nasional yang setiap tahun diselenggarakan adalah bentuk apresiasi negara atas peran pers yang begitu besar dalam berbagai aspek pembangunan. Tahun 2022 ini HPN diselenggarakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dan tentu merupakan kebanggaan dan kehormatan serta memberikan keberkahan tersendiri,” ujar Ali. [wip]