(IslamToday ID) – LBH Yogyakarta menegaskan selama ini warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo tidak pernah menolak rencana pembangunan Bendungan Bener yang merupakan proyek strategis nasional (PSN).
Anggota Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary mengatakan warga Desa Wadas hanya menolak rencana pertambangan andesit di wilayahnya yang nantinya akan dijadikan material bangunan bendungan tersebut.
“Nah, kalau untuk bendungannya sendiri sebenarnya warga nggak peduli gitu, mau bangun bendungan, mau bangun candi, mau bangun apa, silakan. Tapi jangan ada penambangan di Wadas,” ujar Dhanil seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (10/2/2022).
“Warga enggak resisten terhadap bendungan, silakan, tapi jangan ada pertambangan di Wadas,” tegas Dhanil yang juga bagian dari Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa).
Pasalnya sejauh ini, menurut Dhanil, warga Wadas yang mayoritas adalah petani menggantungkan hidupnya dari lahan pertanian. Sedangkan, lahan yang diproyeksikan untuk pertambangan dan Bendungan Bener tersebut mencaplok lahan pertanian mereka.
Terlebih tawaran yang kerap disebut pemerintah sebagai ganti untung lahan pertanian mereka dinilai tak sepadan dengan keberlanjutan hidup dari bertani. Oleh sebab itu, lahan pertanian menjadi penting bagi warga Wadas.
“Mereka semuanya rata-rata adalah petani yang sangat menggantungkan hidupnya dari sana, dan mereka sudah merasa hari ini sejahtera. Sehingga warga nggak mau kalau ke depannya mereka akhirnya tidak bisa bertani lagi, enggak punya tanah lagi,” lanjut Dhanil.
Ia memaparkan berdasar data Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) dari proyeksi 114 hektare yang akan digunakan untuk Bendungan Bener, seluruhnya merupakan lahan pertanian. Termasuk lahan milik warga Wadas.
“Semuanya lahan pertanian. Kalau berdasarkan data BBWSO 114 hektare itu data terakhir, kita nggak tahu ke depannya berkembang atau tidak, tapi dari 114 hektare itu semua lahan pertanian,” pungkasnya.
Sementara itu, polisi menyatakan proses pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas akan rampung hari ini, Kamis (10/2/2022).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudussy mengatakan petugas kepolisian melakukan pendampingan terhadap tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengukur lahan.
“Dari ratusan bidang, saat ini tinggal 50 bidang yang belum diukur. Sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan. Melihat progresnya, hari ini selesai,” kata Iqbal.
Ia pun membantah apabila terdapat pihak yang mengatakan situasi di Desa Wadas mencekam dan tidak kondusif. Menurutnya, proses pengukuran berjalan sesuai dengan jadwal. Selain itu, aktivitas masyarakat sekitar juga berjalan normal dan tidak terganggu. “Aktivitas bertani berjalan normal, anak-anak sekolah berjalan lancar,” jelasnya.
Iqbal menjelaskan, petugas BPN melakukan pengukuran tanah kepada milik warga yang sudah setuju menjualnya kepada pemerintah. Selain itu, proses pengukuran berlangsung tanpa ada gesekan. Pernyataan itu sekaligus menampik akun media sosial @wadas_melawan yang mengatakan Wadas tak kondusif hari ini. [wip]