(IslamToday ID) – Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengkritik sejumlah alasan yang seringkali dipakai sebagai dalih mengusulkan penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pertama, ia mengkritik asumsi Pemilu 2024 perlu ditunda karena alasan Indonesia tengah dilanda bencana. Abdul mempertanyakan jika ada pihak yang bisa menjamin Indonesia tidak dilanda bencana pada tahun depan.
“Kalau Pemilu 2024 ditunda karena alasan bencana, apakah ada yang bisa menjamin bahwa di tahun depan tidak ada bencana?” cuit Abdul lewat akun Twitter miliknya @Abe_Mukti, Selasa (1/3/2022).
Selanjutnya, ia mengkritik alasan Pemilu 2024 perlu ditunda karena Rusia kini menyerang Ukraina dan menimbulkan guncangan pada keamanan dunia. “Kalau Pemilu 2024 ditunda karena perang Rusia-Ukraina, apakah ada yang bisa menjamin perang akan segera berakhir?” kata Abdul.
Lalu, ia juga mengkritik dalih situasi pandemi virus corona (Covid-19). “Kalau Pemilu 2024 ditunda karena masa pandemi, jangan-jangan tahun ini pandemi sudah berakhir dan akan menjadi endemi seperti yang dikatakan pemerintah?” cuitnya lagi seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Terakhir, Abdul juga menyerang alasan Pemilu 2024 perlu ditunda karena biaya mahal.
“Kalau biaya Pemilu 2024 ditunda karena biaya mahal, apakah biaya tidak bisa dikurangi? Kalau ekonomi negara makin membaik, apakah 2024 negara tidak punya uang membiayai pemilu?” ucapnya.
Setidaknya dua parpol penghuni Senayan hingga kini telah menyatakan sikap mendukung wacana penundaan Pemilu 2024 antara satu hingga dua tahun, yaitu PKB dan PAN. Sementara Golkar juga memberikan sinyal setuju penundaan.
Empat partai menyatakan penolakan yakni Demokrat, PDIP, PKS, dan NasDem. Sedangkan dua partai, Gerindra dan PPP, belum menyatakan sikap.
Sikap PP Muhammadiyah berseberangan dengan sikap yang disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf meminta diadakan dialog terkait usulan penundaan Pemilu 2024 mengingat beragam persoalan yang dihadapi Indonesia.
“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” katanya di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Ahad (27/2/2022).
“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” tambahnya.
Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi Covid-19, banjir, serta gempa bumi. [wip]