(IslamToday ID) – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku pesimistis dengan rencana pemerintah yang akan mengandalkan pegawai negeri sipil (PNS) untuk tinggal di Ibukota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Emil, panggilan akrabnya, meyakini IKN Nusantara tak akan bergeliat dan sepi sebab tak ada kehidupan, selain PNS. Padahal, keberhasilan sebuah kota sangat ditopang oleh keberagaman penduduknya.
“Terus dipikirkan juga, karena kalau hanya mengandalkan populasi PNS, kotanya pasti sangat sepi,” katanya saat menyampaikan testimoni usai menghadiri prosesi Kendi Nusantara di IKN Nusantara bersama Jokowi dan sejumlah gubernur lain, Senin (14/3/2022).
“Tapi kalau berhasil menjadi kota ya, ada fasilitas apa yang non-PNS juga mau tinggal di sini, Insya Allah itu akan berhasil. Itu masukan dari saya,” tambahnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Emil menilai proyek pembangunan IKN merupakan sejarah di Indonesia. Sebab IKN Nusantara dibangun dari nol, dan bukan bekas kota kolonial yang telah ada sebelumnya.
Karena itu, menurutnya, rencana itu harus mendapat restu dari semua masyarakat. Emil mengaku pihaknya membawa air suci dan tanah dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai simbol persetujuan atas proyek pemindahan ibukota.
“Disatukan dulu di gedung sate terus dibawa ke sini. Jadi saya kira simbolis ini penting bahwa semua mendukung,” katanya.
Di sisi lain, ia pun menjelaskan bahwa pembangunan sebuah kota tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Paling tidak, katanya, kota-kota maju berhasil setelah dibangun dalam waktu 10-100 tahun. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tak terlalu berekspektasi singkat dalam pembangunan IKN Nusantara.
Selain itu, pembangunan IKN mestinya menjadi kesempatan untuk membangun sebuah kawasan modern dan menjadi kota terbaik di dunia. Guna melakukan hal itu, katanya, beberapa syarat harus terpenuhi seperti smart green, zero carbon, hingga desain.
“Dari sisi desain biasanya yang terdesain kan kota-kota bikinan swasta, kalau kota bikinan negara belum pernah ada, jadi ini kesempatan,” pungkasnya. [wip]