(IslamToday ID) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) disebut telah memesan kapal perang pemburu ranjau buatan Jerman. Kapal tersebut dikerjakan oleh galangan kapal Jerman, Abeking & Rasmussen sejak 2021.
“Seperti yang sekarang ini pengadaan Kemenhan kapal ranjau yang di Jerman. Kita kerjakan di sana sejak kontraknya tahun 2021 yang lalu,” kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Markas Besar TNI Angkatan Laut, Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Dikutip man-es.com, Indonesia memesan kapal perang pemburu ranjau dua unit yang menggunakan mesin buatan MAN tipe 12V175D-MM. Di sisi lain, pengadaan kapal perang dari galangan kapal luar negeri menjadi opsi lain ketika galangan dalam negeri tidak mampu membangun sebuah kapal yang diharapkan.
Kendati demikian, TNI AL berharap galangan kapal dalam negeri bisa mampu meningkatkan maupun mengembangkan kapal dari spesifikasi sebelumnya. Misalnya, kapal patroli cepat 40 meter (PC-40 M) yang kemudian dikembangkan menjadi PC-60 M.
“Ini juga sebagai tantangan bagi galangan-galangan dalam negeri yang selama ini sudah mampu membangun PC 40, jangan 40 terus, kita kembangkan menjadi PC 60. Sehingga PC 60 ini mampu untuk beroperasi sampai di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif),” ungkap Yudo
Ia menambahkan, TNI AL setiap tahunnya akan melakukan pembangunan kapal. Hal ini diperlukan karena 10 persen kondisi alutsista TNI AL sudah berusia di atas 30 tahun.
“Banyak sekali yang kemarin saya sampaikan itu, 10 persen alutsista kita ini umurnya sudah di atas 30 tahun, sehingga perlu di dalam setiap tahun ini memodernisasi,” imbuh Yudo. [wip]