(IslamToday ID) – Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer atau Noel menduga Menteri BUMN Erick Thohir mendapat tekanan dari lingkaran Istana Kepresidenan untuk mencopotnya dari kursi komisaris perusahaan BUMN, PT Mega Eltra.
“Saya yakin beliau (mengambil keputusan ini) karena desakan lebih di atasnya, yaitu dari lingkaran Istana itu. Beliau saya yakin dalam tekanan,” katanya saat menggelar konferensi pers di kantor PT Mega Eltra, Jakarta Timur, Kamis (24/3/2022).
Noel enggan membuka lingkaran Istana yang mendesak agar dirinya dicopot dari jabatan komisaris. Namun, ia meyakini desakan pencopotan itu pasti bukan berasal dari Presiden Jokowi.
Bahkan, Noel menuding pihak itu menjadi dalang di balik beberapa serangkaian peristiwa lainnya seperti kejadian demo di kantor BUMN beberapa waktu lalu.
Diketahui, pada 14 Maret 2022 lalu sejumlah massa aksi yang menamakan diri Merah Putih Bergerak mendemo kantor BUMN meminta Erick Thohir mencopot Noel dari kursi komisaris.
“Karena narasi dan demo-demo di BUMN sampai mau ke gereja saya. Mereka teriak-teriak terorisme, tapi perilaku mereka kaya teroris. Kantor saya apa urusannya sama ini. Ke rumah dan gereja saya. Kok diteror. Bahaya banget itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Noel menduga pencopotan dari kursi komisaris karena kepentingan politik. Ia kerap mengkritik beberapa kebijakan menteri di kabinet Jokowi. Orang-orang itu, kata Noel, memanfaatkan momen dirinya membela Munarman sebagai alasan untuk mencopotnya.
“Karena ada beberapa kebijakan menteri yang selama ini saya kritik dan mereka mencari momentum, momentumnya pas lah kemarin menjadi saksi yang meringankan Munarman. Saksi yang meringankan,” katanya.
Noel juga berkomentar soal tingkah polah pegiat media sosial Denny Siregar dan lainnya yang sering mengumbar narasi perpecahan dan kebencian di medsos.
“Saya meminta Denny Siregar dan kawan-kawan, stop narasi kebencian. Stop narasi perpecahannya,” katanya.
“Kasihan. Kayak kemarin kawan-kawan (laskar) yang ditembak itu. Dia bukan berduka, berempati, mereka malah ngirim bunga gimik,” tambahnya.
“Kita lahir dari dunia aktivis yang penuh proses. Bukan seperti mereka dari dunia medsos. Dunia maya. Kita enggak mau berdebat soal itu.”
Noel mengaku heran Denny Siregar amat senang ketika tahu dirinya dipecat dari komisaris perusahaan BUMN. Ia menegaskan bahwa pencopotan itu bukan karena kasus korupsi dan tersangkut kasus hukum lainnya.
Ia justru heran dengan sikap Denny Siregar dan pegiat media sosial lainnya yang diam untuk menyikapi persoalan langka dan mahalnya harga minyak goreng belakangan ini.
“Begitu hari ini saya dipecat mereka pada hore dan senang. Ini saya lihat psikopat lama-lama bangsa ini. Kok ada orang menderita kok malah diketawain. Dihore-hore,” ujar Noel.
“Tapi saya tak pernah menuntut mereka. Ini kebanggaan bagi saya. Karena saya dicopot bukan karena korupsi, tapi karena sikap dan pandangan politik saya,” tambahnya. [wip]