(IslamToday ID) – Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra berharap keputusan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa yang mengizinkan keturunan mantan anggota PKI mendaftar TNI menjadi momentum untuk rekonsiliasi nasional.
“Ini harus dijadikan momentum rekonsiliasi politik nasional agar isu PKI tidak hanya jadi isu politik musiman yang tidak berkesudahan,” kata Ardi, Kamis (31/3/2022).
Ia menilai kebijakan Andika itu sudah tepat, sebab sudah sepatutnya tidak boleh ada diskriminasi terhadap keturunan dari manapun untuk bergabung dan mengabdi di TNI.
Selain itu, kata Ardi, banyak dari mereka yang dicap keturunan PKI tidak pernah melalui proses hukum pengadilan.
“Jadi stigma terhadap mereka yang dicap PKI hari ini bisa jadi keliru atau salah karena mereka atau orang tua mereka sebetulnya tidak pernah terlibat PKI,” ujarnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Seperti diketahui, Andika telah menghapus sejumlah syarat dalam proses seleksi penerimaan prajurit, baik taruna, perwira, bintara, hingga tamtama. Salah satunya keturunan dari anggota PKI bisa mendaftar dalam proses seleksi penerimaan prajurit TNI.
Andika menilai jika TNI melarang sesuatu harus mempunyai dasar hukum. Ia pun mempertanyakan dasar hukum pelarangan dari keturunan PKI mengikuti seleksi penerimaan TNI.
“Ini adalah dasar hukum, ini legal, tapi tadi yang dilarang itu PKI. Kedua adalah ajaran komunisme, marxisme, leninisme. Itu yang tertulis. Keturunan ini apa dasar hukum? Apa yang dilanggar sama dia?” katanya. [wip]