(IslamToday ID) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengutuk keras serangan aparat Israel yang kembali digencarkan ke Masjid Al Aqsa, Palestina. Serangan brutal ke dalam masjid itu mengakibatkan ratusan warga Palestina terluka termasuk korbannya seorang wartawan, tenaga medis hingga jamaah perempuan.
“Saya sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengutuk kebiadaban, kekejaman negara apartheid Israel yang menodai kesucian bulan Ramadan dan Masjid Al Aqsa kiblat pertama umat Islam,” kata Kharis dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu (16/4/2022).
Menurutnya, segala tindakan kebiadaban Israel tidak dapat dibenarkan sama sekali, termasuk yang baru-baru ini terjadi dengan cara menyerang jamaah salat di Masjid Al Aqsa. Selain itu, terjadi pula upaya sistematis untuk terus menggusur rumah warga Palestina di Tepi Barat dan ribuan kejahatan yang terus dilakukan Israel selama pendudukan di Palestina.
Kharis pun meminta agar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengajukan protes ke PBB terkait langkah provokasi Israel tersebut. Dalam catatan DPR, sedikitnya terdapat 15 Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait Yerusalem. Kemudian satu resolusi penting Majelis Umum PBB No 181 Tahun 1947 yang menetapkan Yerusalem sebagai wilayah di bawah kewenangan internasional dan diberikan status hukum dan politik yang terpisah.
Namun lebih dari lima dekade, menurut Kharis, resolusi-resolusi tersebut seperti tidak ada artinya bagi Israel. “Indonesia bisa mengirimkan nota protes ke PBB sebagai negara anggota PBB dan juga anggota tidak tetap Dewan Keamanan dengan mayoritas umat Islam. Kita minta PBB agar melindungi rakyat Palestina dari kesewenangan rezim zionis penjajah,” tegasnya.
Politikus PKS ini juga meminta agar pemerintah Indonesia melakukan penggalangan dana bantuan untuk meringankan beban korban serangan Israel. Ia juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk memberi bantuan material dan spiritual melalui lembaga resmi.
“Di samping amanah konstitusi memperjuangkan kemerdekaan Palestina, perlu langkah bersama menggalang solidaritas. Sebagai rakyat Indonesia kita harus membantu meringankan dan menolong rakyat Palestina,” pungkasnya. [wip]