(IslamToday ID) – Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah bersuara keras perihal sepak terjang Menteri BUMN Erick Thohir yang seolah terus memanfaatkan posisinya demi ambisi politik. Ia heran sekelas menteri masih saja keliling Indonesia untuk misalnya sekadar memastikan pupuk sampai ke petani.
“Menteri BUMN itu ngantornya di Jakarta saja, gak perlu keliling Indonesia. Untuk apa? Anda ini ngurus corporate kok, corporate sudah ada dirutnya,” ungkap Fahri dalam acara diskusi yang disiarkan oleh RH Channel, Kamis (9/6/2022).
“Dia ketemu petani untuk memastikan jika pupuk sudah sampai. Itu bukan urusan lu, urusan lu itu ngeberesin BUMN supaya tidak bangkrut. Ini perusahaannya bangkrut semua, dianya melenggang ke mana-mana,” tegasnya lagi.
Fahri juga menuding Erick Thohir mulai berpolitik dengan iklan. Menurutnya, foto-foto Erick terpajang di mana-mana, hampir di semua perusahaan BUMN yang cabangnya sampai ke tingkat desa atau kecamatan.
“Jangan lupa, struktur BUMN itu lebih kuat dari struktur negara. Presiden itu karena otonomi daerah, paling jabatan stuktural pemerintahan negara hanya sampai kabupaten. Kepala-kepala dinas itu sudah dikontrol oleh bupati. Itu pun (kepala daerah) sekarang sudah independen,” ujar Fahri.
“Tapi yang namanya BRI, yang namanya BNI, yang namanya Mandiri, PT Pos dan lain-lain, itu sampai ke desa-desa dan kecamatan strukturnya. Dan di situ ada gambar menteri (BUMN) di mana-mana. Apa urusannya menteri dengan perusahaan-perusahaan itu, gak ada urusannya, itu semua sudah punya dirut masing-masing,” tambahnya keras.
Fahri kemudian menyoroti soal iklan BUMN yang juga jor-joran untuk event yang digelar oleh negara. Ia mencontohkan event balapan di Mandalika, NTB yang mana salah satu pengiklan utamanya adalah BUMN yang sudah mau bangkrut.
Namun berbeda dengan event di Jakarta, yakni Formula E yang tak satu pun ada iklan BUMN karena diduga alasan politik. “Begitu di Jakarta penyelenggaranya tidak disukai oleh otoritas politik, distop gak ada satu pun yang pasang iklan. Ini apa kayak begini ini. BUMN-nya tambah mampus menterinya tambah populer,” tegas Fahri.
Terakhir, ia berharap hal-hal seperti itu harus dihentikan karena dianggap sebagai permainan liar yang membahayakan negara. Menurutnya, proses politik harus dibikin normal. [wip]