(IslamToday ID) – Ombudsman RI memberikan waktu 30 hari kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) untuk melakukan tindakan korektif.
Anggota Ombudsman Robert Na Endi Jaweng mengatakan tindakan korektif itu perlu dilakukan sebagai solusi atas dugaan maladministrasi terkait proses peralihan pegawai BRIN.
“Atas tindakan korektif yang kami minta baik kepada BRIN maupun Menteri PAN-RB, Ombudsman memberikan waktu sesuai dengan perundang-undangan 30 hari untuk kemudian para pihak melaksanakan tindakan yang sudah disampaikan,” kata Robert di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022).
Ia berharap BRIN dan Kementerian PAN-RB melakukan tindakan korektif sesuai rentang waktu yang diberikan agar tidak berlanjut sampai ke tangan Presiden Jokowi.
“Di mana memang sudah pakem diundang-undangkan bahwa BRIN berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden,” imbuhnya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Robert mengatakan batas akhir tindakan korektif terkait proses peralihan pegawai, peralihan aset dan kesejahteraan pegawai yang harus dilakukan baik BRIN maupun Menteri PAN-RB yakni 24 Agustus 2022.
Tindakan korektif yang perlu dilakukan antara lain Kepala BRIN membuat produk kebijakan dan peraturan terkait proses peralihan pegawai dan aset.
Kepala BRIN juga perlu berkoordinasi dengan Kemenpan-RB dan BKN dalam proses peralihan dan pendataan pegawai agar disiapkan struktur tata kerja yang memadai.
Ombudsman pun meminta BRIN memastikan agar hak administratif dan hak normatif pegawai diberikan berupa tunjangan, kenaikan golongan, pangkat dan karier, serta hak kesejahteraan lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
Perlu pula ada jaminan atas fasilitas dan dukungan administrasi untuk kegiatan penelitian/riset bagi pegawai BRIN.
Sementara itu, kepada Menteri PAN-RB, Ombudsman meminta agar segera berkoordinasi menyeluruh terhadap kementerian dan lembaga yang terdapat pegawai dengan fungsi Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan (Litbangjirab) untuk dialihkan ke BRIN.
“Kementerian PAN-RB bersama BKN melakukan konsolidasi dan pemutakhiran data, agar setiap pegawai yang akan dialihkan ke BRIN tidak mengalami kendala administrasi,” kata Robert.
Dikonfirmasi, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko belum memberikan respons. [wip]